Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik

Chavez, Ahmadinejad dan Imam Mahdi

9 Maret 2013   06:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:05 1868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih lanjut, menurut pengagum Chavez, Iblis atau Dajjal (menurut Ummat Islam) sebenarnya sudah lahir dimuka bumi, yakni AS dan sekutunya. Dengan ideologi kapitalis dan neoliberalismenya, AS dan sekutunya telah menghisap kekayaan Negara-negara berkembang.  Menurut Chavez, untuk melawan "Dajjal" tersebut, harus dijalin kebersamaan global membangun kemandirian dalam segala bidang, termasuk bidang ekonomi dan pertahanan Negara. Tidak lagi tergantung pihak AS dan sekutunya.

Chavez pernah menyindir Amerika Serikat dalam sebuah pertemuan internasional dengan kalimat :

"Iblis itu datang ke sini kemarin," kata Chavez, merujuk pada Bush, yang sehari sebelumnya bicara di podium yang sama. "Dan bau belerangnya masih tercium hingga hari ini."

Iya, Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya memang sangat mengharapkan lahir kembali sosok seperti Hugo Chavez. Dulu, Indonesia punya Soekarno,  dan  India punya Mahatma Gandhi. Oleh bangsanya, keduanya digambarkan seperti "Ratu Adil" dimasanya. Wajar, jika sekarang,  Hugo Chavez-pun dianggap "Ratu Adil" oleh pengagumnya.

Impian kedatangan "Ratu Adil" atau Imam Mahdi menurut kepercayaan Islam, adalah manifestasi dari harapan kaum dan bangsa tertindas, agar keadilan dan kesejahteraan bisa terwujud dimuka bumi ini.

Muhammad Ridwan

My blogs :

[1] www.mediawarga.blogspot.com

[2] www.tulisanaridwan.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun