2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Masyarakat mengadakan acara grobyak ikan tidak membeda-bedakan suku, keturunan, maupun agama. Semua warga yang mengikuti upacara mendapatkan perlakuan sama. menjujung tinggi kemanusiaan terbukti dengan tertibnya perlaksanaan acara ,memperlakukan manusia layaknya manusia tidak ada kekerasan satu sama lain.
3. Persatuan Indonesia
Walaupun dalam acara ini satu sama lain berebut mendapatkan ikan namun mereka tetap tertib dan tidak saling menjatuhkan.Dan mereka tidak saling memiliki dendam setelah acara selesai. Â Karena mereka tau hak masing- masing, mereka tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bekerja sama memajukan desa bersama-sama.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan  Perwakilan
Tercermin oleh nilai yang mengutamakan kepentingan bersama  (masyarakat) yang harus didahulukan.Sepakat untuk hidup secara rukun dan bersama-sama menjaga sumber agar air tersebut tidak kering tetap terus mengeluarkan air. Jadi dalam upacara grobyak ikan  segala sesuatu diputuskan dengan cara musyawarah untuk mengambil keputusan yang baik dan saling diuntungkan, baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Warga membagi tangkapan ikan kepada semua orang yang mengikuti acara tahunan ini, menunjukkan bahwa semua  orang harus memberi kepada orang lain apa yang menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada orang lain dan dirinya. Bersama -- sama bergotong royong bahu membahu membersihkan lingkungan sumber dan menjaga kelestarian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H