Mohon tunggu...
RIDWAN HANAFI
RIDWAN HANAFI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Seseorng yang menyukai karya tulis sedari bangku sekolah menengah atas dengan banyak karyanya dapat dilihat di cuilan kaya katax pada FB: Ridwan Hanafi @rid.oone dan @rid.ns_98

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nenek

14 Februari 2023   11:56 Diperbarui: 14 Februari 2023   12:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja indah itu meredup kemarin, lalu hilang semalam

Mengetuk yang hidup didekat bayangannya

Sayup kata dan seruannya tak akan terdengar lagi

Belaannya dan ayomannya pun takkan terasa lagi

Rangkulannya dan panggilan kampung halaman akan hilang

Didikan dan tarikannya untuk kuat pun sampai tujuan

Segala bakti dari ibu telah usai

Kelakuannya dan kemurahanya  tersayup ke telinga tetangga

Rintik air memaaksa keluar deras hari ini

Sangkaan harapanpun sampai di kesimpulan halaman akhir

raga untuk berjumpa diramadanpun di sankal sang kuasa

kini  semua akan berbeda

dirinya dapat Nampak di kata, foto dan kepala saja

sekedar terkejut dan tak tau bagaimana

mengubah hari ini menjadi dahulu

mendengar perginya dari sudut berbeda

aku berjarak tampa ada kata dari mereka

takkuasa namun di sadarkan oleh kuasa

Iyaa...

manusia tak bisa mengatur semua

mendoa jalan satu satunya

dari aku yang jauh berada

engkau insan yang berpunya

sayangku mengalahkan sayangnya

rinduku mengalahkan rindunya

begitu saat ini terjadi padamu

nenekku tercinta sakit itu telah usai

tugasmu telah terlaksana

panggilanmu telah tiba

terimakasihku dari semua titipan kasih dan sayang itu

maaf dari daku tak menyapamu,
memandikanmu dan melepas rindu itu dulu

Semoga lapang kuburmu

surga menunggumu

 nenekku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun