Belum lagi penggunaan bahasa Inggris yang dicampur aduk dengan bahasa Indonesia yang sempat saya catat seperti berikut:
"...negeri ini juga mempunyai policy maker ataupun leader untuk..."
Padahal, istilah ini bisa diucapkan dalam bahasa Indonesia seperti pembuat kebijakan ataupun pemimpin.
Selain itu, terdapat pula kalimat "...tak memungkiri elektabilitas sebelas peserta...", alih-alih diterjemahkan menjadi tingkat/daya keterpilihan.
Setali tiga uang, berikut penggalan kalimat lain yang kuminggris: "...ada waktu untuk menentukan posisi. Ada advantages dan disadvatages...". Mengapa tidak diucapkan dengan "keuntungan" dan "kerugian"?
Bagaimana dengan kalimat ini? "...jelas betul platformnya termasuk..."
Republika menyebutnya bahasa Gado-Gado, http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/03/11/n29dgx-ini-bahasa-gadogado-yang-digunakan-sby
Mungkin tak hanya bapak SBY, tapi juga menjadi perhatian bagi para politisi, pengamat bahkan media televisi serta masyarakat termasuk saya.
Salam takzim!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H