Mohon tunggu...
Mokhammad Ridwan Fauzi
Mokhammad Ridwan Fauzi Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Hanya seorang hamba yang menikmati skenario Tuhannya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kangen

21 Agustus 2023   22:57 Diperbarui: 22 Agustus 2023   08:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik.com

Merindukan seorang yang kita sayangi adalah suatu hal yang wajar dan lumrah, tapi pernah gak sih kita kangen dan rindu dengan tuhan kita Allah? Pasti jarang banget kita kangen sama Allah, bahkan hampir tidak pernah terlintas dihati kita untuk kangen dan rindu kepada-Nya.

Saat itu aku masih duduk dibangku kuliah, semester akhir lebih tepatnya. Kalian pasti paham bagaimana sulitnya masa-masa itu, masa dimana para mahasiswa diuji kesabarannya dan Ikhlas dengan setiap keadaan. Ya, betul sekali... Menyusun skripsi adalah sebuah aktivitas yang tidak dapat dihindari lagi oleh para mahiswa semester akhir yang ingin secepatnya pergi dari kampusnya.

Skripsi merupakan syarat untuk lulus dan menyandang gelar sarjana diseluruh kampus yang membutuhkan perjuangan ekstra dalam menyelesaikannya, terkadang jadwal bimbingan yang tidak pernah sesuai dengan dosen pembimbing, sumber yang sulit didapatkan, melawan rasa malas yang sudah akut, keuangan yang menipis karena harus mencetak setiap bab untuk bimbingan ditambah lagi selalu revisi sehingga perlu mencetak berkali-kali.

Pada masa itu, sangat berat bagiku karena melihat semua kawan sudah menyelesaikan tugasnya, namun aku masih saja berkutat dengan berlembar-lembar skripsi yang penuh dengan coretan dosen karena revisian. Memang dasarnya manusia ketika sedang butuh sesuatu barulah ingat dengan Tuhannya. Ya... Saat itu aku sedang getol-getolnya beribadah dan berdoa dengan harapan Allah memberikan kemudahan dan kelancaran dengan apa yang sedang aku upayakan.

Dan Jreeengg!!! Allah benar-benar membantuku, itu adalah momen dimana aku merasa Allah sangat dekat denganku, bagaimana bisa seorang pendosa sepertiku, doa yang baru saja terucap langsung dikabulkan oleh Allah.

Aku sedang menunggu dosen untuk melaksanakan bimbingan skripsi, kami membuat janji untuk bertemu disalah satu ruang sidang Gedung Pascasarjana tapi sudah hampir 3 jam aku menunggu tapi beliau tak kunjung datang, lalu aku pun berdoa "Ya Allah, hari ini aku mau bimbingan tp dosenku belum datang juga sampai sekarang, jika memang beliau tidak ada di Gedung ini, maka beri tahu aku dimana beliau berada dengan cara apapun itu. Aaamiin"

Qodarullah, tiba-tiba hanphoneku berdering pertanda ada telepon masuk dan itu dari salah satu kawanku. Tanpa piker panjang aku langsung menjawab telepon tersebut.

"Wan, lu gak jadi bimbingan?" Tanya seorang kawan melalui telepon

"Jadi, ini lagi nunggu di Gedung Pascasarjana" Jawabku.

" Lah, ini dosen lu ada di Gedung N" Balasnya lagi.

Mendengar jawaban itu, seketika aku tersenyum dan tak terasa air mataku menetes, aku merasa terharu secepat itukah Allah menjawab doaku. Tanpa piker panjang aku pun langsung berlari menuju Gedung yang dimaksud oleh kawanku itu. Dan qodarullahnya lagi skripsiku langsung disetujui untuk maju sidang. Alhamdulillah.

Kemudian ada momen lain lagi dmn Allah langsung menjawab doaku, dan aku sangat ingat sekali bahkan aku belum sempat berdoa, hanya bergumam dalam hati "Hmm kayanya makan Hokben enak nih, beli ah". Saat itu ketika aku pulang dari kampus, aku sengaja pergi ke daerah balai pustaka didaerah Rawamangun untuk membeli makanan di Hokben tapi ketika sudah ada didepan Hokben, aku berpikir untuk tidak jadi membelinya karena ingin berhemat.

Dan Qodarullahnya lagi ketika aku sampai di rumah omku tiba-tiba,

"Wan ini ada Hokben ya, anak om lagi ulang tahun soalnya" celetuk om dari ruang tamu

"Oh iya om, makasih banyak ya" jawabku.

MaasyaAllah lagi lagi aku sangat tersentuh, begitu baiknya Allah saat itu kepadaku, aku belum berdoa hanya bergumam sudah diberikan oleh-Nya. Itu adalah momen yang tidak pernah aku lupakan seumur hidupku, dekat dengan Allah adalah nikmat terbesar yang pernah aku rasakan.

Tapi, saat ini aku merasa jauh dengan Allah, aku kangen, aku rindu masa masa itu, masa dimana aku dekat sekali dengan Allah. Sampai saat ini aku belum pernah lagi merasakan hal demikian.

Ya Allah, aku ingin merasakan hal itu lagi, merasakan ketenangan dan ketentraman hati seperti waktu itu. Ya Allah aku ingin masa itu lagi, berikan petunjukmu kepadaku bagaimana caranya aku merasakan itu lagi.

Ya Allah, Aku kangen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun