Oleh : Riduan, M.Pd.I
Fasilitator Program Guru Penggerak Angkatan 8
BBGP Daerah istimewa Yogyakarta
Pembelajaran Berdeferensiasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan murid dalam belajar yang bisa berbeda-beda, meliputi kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya. Pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga fokus pada proses dan konten/materi. Metode ini dapat diterapkan hampir pada semua mata pelajaran. Sebagai contoh, saya pernah memberikan materi pelajaran IPS dengan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.
Dalam Penerapannya di kelas, hal terpenting yang kita harus fahami adalah bagaimana caranya kita mengetahui kerakteristik siswa yang kita hadapi, salah satu caranya adalah dengan mencari tahu karakteristik masing-masing siswa mealui pengagamatan gaya belajar mereka. Misalnya ada siswa yang lebih tertarik pada hal yang sifatnya visual, maka cara pemberian materi dan produk hasil belajar pun diharapkan akan dalam bentuk visual.
Cara lainnya bisa dengan melihat dan mengamati tugas-tugas yang sudah dikerjakan siswa. Guru dapat berdiskusi dengan guru mata pelajaran lain tentang kemampuan siswa tersebut ketika menerima materi pelajaran.
Selain itu, guru juga dapat membuat pertanyaan pemantik untuk mengetahui minat dan karakteristik siswa. Misalnya pertanyaan tentang kebiasaan belajar siswa, ada siswa yang lebih senang belajar sambil mendengarkan musik, ada yang lebih senang dalam kondisi sepi, atau mungkin dan ada yang bisa belajar sambil menonton televisi, dan masih banyak lagi.
Melalui pembelajaran berdiferensiasi, sikap toleransi dapat muncul dengan pemberian keleluasaan bagi siswa untuk mengembangkan potensi. Guru tidak membatasi bahan dasar, proses, dan produk yang dihasilkan siswa. Namun, guru juga tidak membebaskan semuanya sehingga pembelajaran terkesan ambyar. Guru tetap mengontrol pembelajaran dengan memberikan isian LK yang sama bagi semua siswa.
Selain itu, siswa juga jadi lebih aktif ketika belajar. Siswa mengalami langsung apa yang sedang mereka pelajari. Mereka juga jadi lebih sering berinteraksi dengan orangtua untuk membantu dan mengevaluasi apa yang sudah mereka pelajari bersama gurunya.
Pembelajaran Berdeferensiasi bisa kita terapkan melalui tiga aspek, diantaranya :
Diferensiasi konten/materi
Jika fokus pada konten, maka siswa punya kebebasan untuk menentukan sumber daya alam di sekitarnya untuk diolah jadi sumber makanan. Guru akan memberikan lembar kerja (LK) berisi tabel panduan dan contoh langkah-langkah yang harus dilakukan siswa ketika ingin membuat makanan berdasarkan bahan-bahan yang mereka pilih.
Diferensiasi proses
Guru dapat memberikan siswa kebebasan untuk mengolah sumber daya alam yang telah dipilihnya. Siswa dapat menggoreng, mengukus, merebus atau proses lain untuk mengubahnya menjadi makanan. Setelah itu siswa harus menulis bagaimana ia menyusun rencana, jadwal pengolahan, dan mengawasi produk yang akan dihasilkan di dalam LK.
Diferensiasi produk
Diferensiasi produk akan tampak dari produk yang dihasilkan siswa. Produk ini beragam jenisnya karena bahan dan proses yang digunakan juga beragam. Guru dapat meminta orangtua atau saudara untuk menilai produk yang dibuat siswa. Penilaian dapat meliputi rasa, inovasi, dan bentuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H