Mohon tunggu...
Muhammad Ridho
Muhammad Ridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PAI-KKI Universitas Islam Negeri Sultan Aj Muhammad Idris Samarinda - Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan.

Tidak dikenal dibumi. Dikenal Dilangit

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Nilai Kejujuran di Lingkungan Sekolah

13 Oktober 2023   07:46 Diperbarui: 13 Oktober 2023   07:56 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sseorang yang telah menghayati nilai kejujuran akan terdorong untuk bersikap dan bertindak jujur kepada orang lain, bahkan terhadap dirinya sendiri. Karena pada dirinya telah tertanam sistem nilai yang mengharuskannya untuk berperilaku jujur.  Sehingga telah menjadi esensi hidup yang akan melekat pada diri yang tidak lekang oleh kondisi dan waktu. Begitu Pentingnya menumbuhkembangkan nilai kejujuran, karena merupakan konsekuensi logis dari keberadaan (eksistensi) serta hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk berbudaya. 

Kejujuran sebagai suatu nilai yang seharusnya tidak lagi dipandang sebagai harga material, yang hanya sebatas kebutuhan hidup saja, tetapi menjadi harga yang immaterial, sehingga telah menjadi esensi hidup yang akan melekat pada diri, yang tidak lekang oleh kondisi dan waktu. Hal ini akan ditunjukkan bahwa seseorang yang telah menghayati nilai kejujuran akan terdorong untuk bersikap dan bertindak jujur kepada orang lain bahkan terhadap dirinya sendiri, karena pada dirinya telah tertanam sistem nilai dan keyakinan sistem, yang mengharuskannya untuk berperilaku jujur.

Kejujuran sangat penting untuk diperhatikan. Baik dilingkungan keluarga. Sekolah. Dan masyarakat. Jujur adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang. Kejujuran adalah salah satu langkah sikap yang harus diambil setiap orang dalam menjalankan kehidupannya agar lebih bermakna. Dalam hal ini  jujur harus dilakukan dalam kehidupan individu dimanapun kita berada. Dengan bersikap jujur. maka akan memungkinkan untuk menjadi seseorang yang dapat dipercayai setiap saat dan mempercayai banyak orang. Di sisi lain, kewajiban untuk  jujur setiap saat juga telah tertuang dalam  

Al-Qur`an surat At-Taubah: 119

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar."

 "Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dan bertaqwa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya kemudian Allah perintahkan agar berteman bergaul dan bersama orang-orang yang jujur". 

Selain itu Allah SWT Juga Berfirman Dalam Surah Al-ahzab : 70

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.

Selain itu Menurut Imam Ghazali, kejujuran harus dilakukan dengan niat dan kemauan. Dalam arti lain, tindakannya tidak boleh diprovokasi oleh orang lain, melainkan Allah SWT. Orang yang mengamalkan dengan perilaku jujur maka layak untuk masuk ke dalam syurga. 

Namun Saat Ini. Hampir Sebagian Kecil Sikap Tidak  Jujur Itu Berasal Dari Lingkungan Sekolah. Mulai dari menyontek saat ujian. Berbohong kepada orang teman dan guru. Tidak Mengikuti Pelajaran. Memasulkan Tanda Tangan Orang Tua. Dan Mencuri Barang Teman. 

Hal Ini Sangatlah Penting Untuk Diperhatikan. Baik Itu Oleh Pandangan Seorang Guru Dan Pandangan Orang Tua itu sendiri. Karena Tanpa Sadar Ketika Kita Tidak Menegur Ataupun Memberikan Nasihat Kepada Siswa Yang Tidak Jujur Ini Maka Siswa Ini Akan Terus Menerus Melakukan Perbuatannya Hingga dia dewasa. Lantas bagaimana cara yang Tepat Untuk Menangani Masalah Seperti ini???  

Sebagai seperti guru ada beberapa cara untuk mengatasi masalah seperti ini diantaranya ialah ada 3 cara. 

1. Mau Mengakui Kesalahan (bersikap jujur) 

Anak yang terlatih jujur akan nampak dari perilaku anak tersebut seperti rasa tanggung jawab. Percaya diri dan  Disiplin diri sendiri. Untuk mewujudkan kejujuran perlu peranan guru selaku pendidik di sekolah, maupun orang tua, karena mereka  adalah orang paling dekat memengaruhi perkembangan peserta didik.  

Menanamkan kejujuran  pada diri siswa bukan  hanya sekadar "kampanye" saja, Akan tetapi diterapkan dalam  kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai kejujuran dapat dilakukan melalui kegiatan seharian yang sederhana dan sebagai suatu kebiasaan yaitu perilaku yang dapat membedakan milik pribadi  dan  milik orang lain.

Begitu juga apabila menemukan barang  milik orang lain selalu mengumumkannya atau  menyerahkannya kepada guru. Sikap seperti ini perlu ditanamkan pada diri siswa, sehingga ketika ujian dilaksanakan. Siswa merasa malu untuk menyontek punya temannya. karena sudah tertanam pada dirinya perilaku jujur Tersebut. 

2. Pilih lingkungan tempat anak bergaul. 

Circle pergaulan juga pentingnya untuk diperhatikan. Karena sikap individu sesekali tergantung kepada siapa yang iaa bergaul. Apakah kepada orang yang baik atau buruk. Maka dari itu sangatlah penting untuk memperhatikan lingkup pergaulan itu tersebut. 

Lingkungan pergaulan yang positif dapat memberikan dampak positif pula terhadap perilaku dan kualitas pendidikan anak. Seperti halnya anak yang bergaul dengan teman yang rajin belajar kemungkinan akan termotivasi untuk belajar yang kemudian berdampak pada prestasi belajar yang meningkat. Crosnoe, dkk (Santrock, 2011: 404) mengemukakan bahwa seorang siswa yang bergaul dengan teman yang secara sosial terampil, mendukung, dan berorientasi pada prestasi akademik maka siswa akan memperoleh hasil prestasi belajar yang optimal. Tetapi sebaliknya, ketika anak bersama teman sebayanya melakukan aktivitas-aktivitas yang kurang bermanfaat, seperti lebih memilih bermain atau nongkrong dari pada membentuk kelompok belajar, ini akan mempengaruhi perilaku mereka yang kurang mementingkan prestasi belajarnya.

3. Membuat Peraturan kelas / Sekolah 

Tata tertib sekolah adalah sekumpulan peraturan sekolah yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa demi kelancaran proses belajar mengajar. Tidak hanya itu, dengan adanya tata tertib diharapkan seluruh siswa dapat hidup disiplin di sekolah. Tata tertib sekolah memuat perintah dan larangan yang harus ditaati di lingkungan sekolah. Siswa akan dikenai sanksi apabila tidak mematuhi tata tertib sekolah.

Menurut Sri Habsari dalam buku Bimbingan dan Konseling SMA, tata tertib sekolah juga ada kaitannya dengan prestasi siswa. Umumnya, siswa yang patuh pada tata tertib sekolah memiliki prestasi yang tinggi. Sebaliknya, siswa yang kurang disiplin dan tidak mematuhi tata tertib sekolah memiliki prestasi yang rendah. Tentunya ini disebabkan oleh perilaku siswa yang enggan mematuhi peraturan-peraturan sekolah dan sering mendapatkan hukuman.

Kepala sekolah menjadi penanggung jawab utama dari pelaksanaan tata tertib sekolah. Demi terlaksananya tata tertib sekolah, guru piket bertugas mengawasi pelaksanaan tata tertib sekolah dan mencatat pelanggaran yang dilakukan oleh siswa.

Berdasarkan hal tersebut ini merupakan sebuah tantangan untuk menanamkan sikap jujur  yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam beraktivitas serta menjauhkan rasa curiga hingga kekhawatiran akan rusaknya sebuah kepercayaan yang dibangun. Oleh Sebab Itu Perlunya Menanamkan Nilai-nilai kebaikan Kepada Siswa Sedari Kecil salah satunya sikap jujur. Untuk mengatasi persoalan mendasar tersebut. Perlu adanya peranaan guru membangun nilai karakter pada siswa. Karena guru merupakan pemberi inspirasi bagi siswa dalam mengembang serta menuntunya menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun