Sebagai seperti guru ada beberapa cara untuk mengatasi masalah seperti ini diantaranya ialah ada 3 cara.Â
1. Mau Mengakui Kesalahan (bersikap jujur)Â
Anak yang terlatih jujur akan nampak dari perilaku anak tersebut seperti rasa tanggung jawab. Percaya diri dan  Disiplin diri sendiri. Untuk mewujudkan kejujuran perlu peranan guru selaku pendidik di sekolah, maupun orang tua, karena mereka  adalah orang paling dekat memengaruhi perkembangan peserta didik. Â
Menanamkan kejujuran  pada diri siswa bukan  hanya sekadar "kampanye" saja, Akan tetapi diterapkan dalam  kehidupan sehari-hari. Penanaman nilai kejujuran dapat dilakukan melalui kegiatan seharian yang sederhana dan sebagai suatu kebiasaan yaitu perilaku yang dapat membedakan milik pribadi  dan  milik orang lain.
Begitu juga apabila menemukan barang  milik orang lain selalu mengumumkannya atau  menyerahkannya kepada guru. Sikap seperti ini perlu ditanamkan pada diri siswa, sehingga ketika ujian dilaksanakan. Siswa merasa malu untuk menyontek punya temannya. karena sudah tertanam pada dirinya perilaku jujur Tersebut.Â
2. Pilih lingkungan tempat anak bergaul.Â
Circle pergaulan juga pentingnya untuk diperhatikan. Karena sikap individu sesekali tergantung kepada siapa yang iaa bergaul. Apakah kepada orang yang baik atau buruk. Maka dari itu sangatlah penting untuk memperhatikan lingkup pergaulan itu tersebut.Â
Lingkungan pergaulan yang positif dapat memberikan dampak positif pula terhadap perilaku dan kualitas pendidikan anak. Seperti halnya anak yang bergaul dengan teman yang rajin belajar kemungkinan akan termotivasi untuk belajar yang kemudian berdampak pada prestasi belajar yang meningkat. Crosnoe, dkk (Santrock, 2011: 404) mengemukakan bahwa seorang siswa yang bergaul dengan teman yang secara sosial terampil, mendukung, dan berorientasi pada prestasi akademik maka siswa akan memperoleh hasil prestasi belajar yang optimal. Tetapi sebaliknya, ketika anak bersama teman sebayanya melakukan aktivitas-aktivitas yang kurang bermanfaat, seperti lebih memilih bermain atau nongkrong dari pada membentuk kelompok belajar, ini akan mempengaruhi perilaku mereka yang kurang mementingkan prestasi belajarnya.
3. Membuat Peraturan kelas / SekolahÂ
Tata tertib sekolah adalah sekumpulan peraturan sekolah yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa demi kelancaran proses belajar mengajar. Tidak hanya itu, dengan adanya tata tertib diharapkan seluruh siswa dapat hidup disiplin di sekolah. Tata tertib sekolah memuat perintah dan larangan yang harus ditaati di lingkungan sekolah. Siswa akan dikenai sanksi apabila tidak mematuhi tata tertib sekolah.
Menurut Sri Habsari dalam buku Bimbingan dan Konseling SMA, tata tertib sekolah juga ada kaitannya dengan prestasi siswa. Umumnya, siswa yang patuh pada tata tertib sekolah memiliki prestasi yang tinggi. Sebaliknya, siswa yang kurang disiplin dan tidak mematuhi tata tertib sekolah memiliki prestasi yang rendah. Tentunya ini disebabkan oleh perilaku siswa yang enggan mematuhi peraturan-peraturan sekolah dan sering mendapatkan hukuman.