Tahun baru bisasnya diawali dengan resolusi awal tahun yang biasanya hanya menjadi rencana yang berlalu begitu saja dan akhirnya gagal dalam mewujudkannya.
Professor John C. Norcross, seorang pakar psikologi mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa lebih dari 90 persen orang yang membuat resolusi tahun baru tidak pernah mencapainya. Bahkan, 64 persen orang melupakan rencana tahunan mereka di bulan kedua.
Melihat fakta tersebut, apakah ini berarti kita sebaiknya berhenti membuat resolusi ?
Mengapa resolusi tahun baru hampir selalu gagal diraih
Beruntung bagi kita, sudah banyak peneliti dan ahli yang menghabiskan waktu mereka demi mencari alasannya. Mari kita lihat apa yang jadi alasan utama kegagalan mencapai resolusi menurut para ahli.
1. Resolusi kurang punya alasan mendasar
Jika ingin rutin membaca buku setidaknya satu buku dalam sebulan di tahun ini, tapi terkadang kita tidak benar-benar mengerti kenapa perlu melakukannya. Semua orang tahu membaca buku untuk menambah wawasan, tapi kita merasa tidak ada masalah juga jika tidak membaca buku.
Di tengah kesibukan, aktivitas membaca buku terasa tak mendesak dan seperti membuang waktu.
Bandingkan kondisi ini dengan seorang yang sedang menempuh pendidikan atau seorang pekerja profesional yang membutuhkan banyak referensi buku bacaan.
Membaca sekarang punya value yang lebih jelas: saya ingin lebih banyak membaca buku agar bisa mendapatkan nilai yang lebih bagus atau meraih promosi jabatan di kantor.