passion," atau jika kita mengerjakan apa yang dicintai, maka kita tidak akan pernah merasa sedang bekerja.
Kita sering mendengar motivator atau influencer memotivasi dengan mantra, "Follow yourKalimat ini terdengar sangat masuk akal. Melakukan sesuatu yang kita suka akan memberi energi serta dorongan semangat lebih. Yang akan berkontribusi kepada keberhasilan.
Follow your passion hanyalah tiga kata sederhana. Lalu mengapa ada begitu banyak orang yang tidak berkembang dan sedang merasa bekerja di tempat yang salah? Ini dimulai dengan ekspektasi yang keliru ketika mantra passion ini didengungkan.
Pertama, kita semua punya passion terhadap 1 atau bahkan 2 hal, sesuatu yang kita sukai dan cintai. Tapi mari kita sama-sama jujur. Tidak semua passion bisa mendatangkan cukup uang untuk memiliki kehidupan yang berarti, atau bahkan memiliki kontribusi kepada lingkungan sekitar.
Beberapa pihak yang berkata untuk mengerjakan apa yang kamu cintai adalah orang-orang sukses dan terkenal seperti Steve Jobs.
Tapi berapa banyak orang mengerjakan apa yang mereka pikir passion mereka, hanya untuk berakhir dengan keputusasaan, penyesalan, dan kegagalan?
Tidak semua orang sudah punya visi atau passion. Ada banyak orang, yang belum paham sepenuhnya tentang apa yang jadi passion utamanya. Kondisi ini akan menciptakan rasa bersalah, tekanan, dan kebingungan. Sementara banyak orang mendengungkan, "follow your passion," kita bahkan belum menemukan passion kita sendiri.
Bagaimana cara mengikuti sesuatu yang belum ada?
Passion bukanlah sesuatu yang harus dicari dan ditemukan. Yang sering terjadi adalah passion dikembangkan sendiri melalui keadaan yang ada, seperti pekerjaan yang sedang kita jalani.
Penelitian bahkan mengatakan bahwa memercayai ada satu pekerjaan paling tepat menanti di depan mata malah bisa membuat orang jadi lebih tertutup terhadap kemungkinan-kemungkinan lainnya.
Jadi, tidak akan pernah ada satu pekerjaan di luar sana yang bakal membuat kita tersenyum dan mengatakan, "Ya, ini passion saya. Ini juga akan menjadi pekerjaan terakhir saya."
Jadi daripada mencarinya, kita lebih baik mengembangkannya..
Bagaimana mengembangkannya?
Cara terbaik mengembangkan passion adalah tetap berusaha menyelesaikan pekerjaan walaupun sulit untuk dilakukan.
Kita terus mencurahkan tenaga dan waktu mengerjakan hal tersebut. Kita tidak otomatis tersenyum atau bahagia ketika melakukannya. Tapi kita tidak pernah menyerah.
Mark Cuban, seorang pengusaha sukses asal Amerika Serikat yang masuk dalam Forbes 400 (list orang terkaya dunia) pernah mengatakan
"Jika kamu bekerja keras dan tidak menyerah, maka lama-lama kamu akan jago di bidang tersebut.
Jika kamu jago di sebuah bidang, kamu akan cenderung menikmatinya.
Ketika kamu menikmatinya, ada kemungkinan besar kamu mulai merasa terlibat lebih dalam lagi, atau merasa passionated.
Ketika kamu bekerja keras, jago dalam sebuah bidang, dan juga menikmatinya, hal-hal baik akan terjadi"
Cal Newport seorang penulis Amerika di akhir ceramahnya mengatakan, "Jika kamu ingin mencintai apa yang kamu kerjakan, ikuti apa yang Steve Jobs lakukan, bukan apa yang ia katakan."
Jobs mendirikan Apple Computer. Lewat kesempatan ini, ia bekerja keras, secara terus-menerus menambah skill dan kontribusinya. Sepanjang perjalanan ini, Jobs jadi lebih passionated di pekerjaannya.
"Do the best" dengan pekerjaan yang sedang kita jalani, maka passion akan tumbuh dan mengarahkan kepada pencapaian yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H