Shalawat dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Seorang nabi dan seorang rasul yang sempurna dan paripurna, yang di utus oleh ALLAH dalam kehidupan sebagai contoh kita dalam menjalani kehidupan.
Semoga kita mendapatkan syafaat dan pertolongan dari beliau di hari akhir nanti di saat tidak adalagi makhluk yang dapat memberikan pertolongan kepada kita.
Tak lupa khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa sebagai dasar dari diterimanya amal ibadah yang selama ini kita lakukan, [Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam]
~(QS Al-Imran [3] : 102).~
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah
"Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal. Allah 'Azza wa Jalla berfirman (yang artinya), "Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku."(HR. Muslim no. 1151)
Karena itu, Ramadhan menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh setiap hamba untuk menjemput ampunan Allah serta meningkatkan derajat-nya di akhirat kelak. Dahsyatnya nilai keutamaan amal di bulan tersebut bisa tergambarkan dalam riwayat berikut ini.
Sebuah hadis yang diriwayatkan dari sahabat Thalhah bin Ubaidillah diterangkan bahwa ada dua orang shahabat, keduanya bersaudara. Salah seorang dari keduanya berangkat perang. Ia adalah orang yang lebih bersemangat dalam beramal dibanding saudaranya. Kemudian ia pun mati syahid. Sementara yang satu lagi masih diberi umur panjang hingga satu tahun setelah saudaranya tersebut syahid.
Beberapa waktu kemudian Thalhah radhiallahu 'anhu bermimpi melihat bahwa laki-laki yang meninggal dunia belakangan lebih tinggi derajatnya. Lalu keesokan harinya, Thalhah menceritakan mimpinya kepada orang-orang, dan mereka pun heran. Lalu menyanyakan perihal tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam.
Mendapat pertanyaan tersebut, Rasulullah pun bertanya, "Bukankah orang ini hidup satu tahun setelahnya dan mendapatkan bulan Ramadhan lalu ia berpuasa? Mereka menjawab, 'Betul,' Bukankah Ia juga telah mengerjakan shalat ini dan itu dengan beberapa sujud dalam setahun?" Mereka menjawab, "Betul," Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali bersabda:
"Sungguh, sangat jauh perbedaan antara keduanya (dalam kebajikan) bagaikan antara langit dan bumi." (HR. Ibnu Majah, no; 3925, Ahmad, no: 1349, hadis dari Thalhah bin Ubaidillah dan dishahihkan oleh Al-Albani).