disini saja aku ingin menulis sajak yang bukan puisi biasa.
Watuliandu 22/01/2015
Â
Â
Sajak Permulaan di Kota KolakaÂ
kepada teman diskusi Almisbach Ramly
Â
kutulis ini karena kegelisihan menjadi kuburanÂ
aku menulis ini setelahÂ
berjalan dari titik menjadi garis kematian
di sudut kota iniÂ
di garis pantai kota ini
membuka bongkahan kemiskinan
menjadi belati yang akan menikam dirimu sendiriÂ
kau sebut dirimu dalam cerita sejarah kota ini
tapi kamu dan tetangga mati terlantar di laut
mati terlantar di rumah sakit yang hanya melayani orang kaya
di ujung jalan kota kecil ini kulihat orang-orang laut makin terasing
tanpa pendidikan dibiarkan jadi mega proyek juga megakorupsi
kutulis sajak ini lantaran matahari tak lagi terbit di timur
kini matahari telah digadaikan dengan birahiÂ
kita serakah makan bangkai berdarah
aku tulis ini karena kita binatangÂ
kita berubah setelah orgasme di lipatan uang
kita bertukar menjadi pelacurÂ
kita tak kehabisan air mata
disini kamu menjual harga diri
disini kamu kehabisan kata-kata
dan kegelisahan yang tak terbayar
dengan kelaparan
dengan topeng pembangunan
muka penuh dusta
dengan apa aku harus melawan
kata-kata yang basi
dengan kalimat yang tak punya makna
di ujung senja di kota ini
aku kehilangan seribu batu permata
dan kita serasa tak berdayaÂ
membuka pintu dan jendela
dan melihat dirimu di ruang dan waktu
juga melihatmu masih berdiri 1000 tahun
di kolaka yang jadi kota mati.
Â
dari jalan sunu, Kolaka 22/01/2015
Â
Â