Mohon tunggu...
Nurul Hasanah
Nurul Hasanah Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis dengan latar belakang pelukis

peneliti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak dari Kampung

2 Februari 2016   11:54 Diperbarui: 2 Februari 2016   12:26 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

disini saja aku ingin menulis sajak yang bukan puisi biasa.

Watuliandu 22/01/2015

 

 

Sajak Permulaan di Kota Kolaka 
kepada teman diskusi Almisbach Ramly

 

kutulis ini karena kegelisihan menjadi kuburan 
aku menulis ini setelah 
berjalan dari titik menjadi garis kematian
di sudut kota ini 
di garis pantai kota ini
membuka bongkahan kemiskinan
menjadi belati yang akan menikam dirimu sendiri 
kau sebut dirimu dalam cerita sejarah kota ini
tapi kamu dan tetangga mati terlantar di laut
mati terlantar di rumah sakit yang hanya melayani orang kaya
di ujung jalan kota kecil ini kulihat orang-orang laut makin terasing
tanpa pendidikan dibiarkan jadi mega proyek juga megakorupsi
kutulis sajak ini lantaran matahari tak lagi terbit di timur
kini matahari telah digadaikan dengan birahi 
kita serakah makan bangkai berdarah
aku tulis ini karena kita binatang 
kita berubah setelah orgasme di lipatan uang
kita bertukar menjadi pelacur 
kita tak kehabisan air mata
disini kamu menjual harga diri
disini kamu kehabisan kata-kata
dan kegelisahan yang tak terbayar
dengan kelaparan
dengan topeng pembangunan
muka penuh dusta
dengan apa aku harus melawan
kata-kata yang basi
dengan kalimat yang tak punya makna
di ujung senja di kota ini
aku kehilangan seribu batu permata
dan kita serasa tak berdaya 
membuka pintu dan jendela
dan melihat dirimu di ruang dan waktu
juga melihatmu masih berdiri 1000 tahun
di kolaka yang jadi kota mati.

 

dari jalan sunu, Kolaka 22/01/2015

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun