Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pantaskah Demokrat Pecat Ruhut dan Hayono?

26 September 2016   14:42 Diperbarui: 26 September 2016   14:51 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul artikel ini sama persisnya dengan judul salah satu kolom berita pada kompas.com. Memang benar demikian, saya copas judulnya saja, tentang isinya, saya berusaha fair. Kalau pun ada kesamaan hanya kebetulan saja.

Menjawab pertanyaan di atas, saya harus meyakinkan  SBY dan kader demokrat untuk tidak ragu memecat keduannya. Jangan biarkan dua tuma itu menggerogoti kepala SBY dan kader demokrat lainnya. Tidak memecat mereka sama dengan merusak citra SBY dan demokrat.

Ruhut Sitompul dikenal sebagai loyalis SBY, bahkan di salah satu stasiun televisi Ruhut secara kasar bilang jadi anjingnya SBY. Kemana-mana SBY melangkah mau diam atau pun bergerak, mau dipuji atau dihina-hina, Ruhut pastinya menggonggong. Tapi gonggongan Ruhut tidak hanya untuk membela SBY. Kadang Ruhut bertindak offside, yang dibela Ruhut adalah orang-orang yang tidak sesuai dengan garis keinginan partai.

Sayangnya si Ruhut ini bukan tipe penurut. Acapkali dia kerap menggonggong membela orang lain. Kalau orang lain yang sesuai dengan tuannya sih oke-oke saja, tetapi kalau beda haluan sudah pasti malah mempermalukan SBY dan kader demokrat yang lain. Acapkali si Ruhut mengatasnamakan pribadi, tetapi pribadi yang bagaimana. Kalau Ahmad Dhani bicara atas nama pribadi sangat cocok, tetapi kalau dia orang partai sangat tidak pantas berbicara di luar jalur partai.

Tak berbeda dengan Ruhut, Hayono Isman pun demikian. Meski tidak seaktif Ruhut dalam bersuara, tetapi kalau berbicara di luar dari kebijakan partai. Apapun ceritannya jelas telah menodai partai.

Baik Ruhut dan Hayono kini kompak mendukung Ahok, sekaligus secara langsung menunjukan perlawanan terhadap SBY sebagai ketua umum. Sejauh ini SBY masih diam, yang reaktif justru datang sebagian elit kader demokrat yang lain. Mereka tentu saja akan merekomendasikan kepada SBY untuk memecat dua kader demokrat yang membangkang. Tanpa ada rekomendasi dari bawahannya, SBY sudah memikirkan upaya memecat dua kadernya. Tinggal menunggu momen yang tepat untuk memecatnya. Maunya SBY, mereka keluar sendiri, alias mengundurkan diri ala Boy Sadikin, keluar PDIP.

Ya dasar mereka muka badak. Tak tahu malu. Untuk SBY, mereka sangat pantas dipecat. Tanpa mereka, partai Demokrat akan tetap maju dan berkembang sesuai dengan apa yang dicita-citakan SBY. Mempertahankan dua tuma, malah akan jadi beban untuk SBY dan partai Demokrat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun