Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengenal Triadi Fauzi Siddiq, Perebut 8 Emas PON XIX Jabar

21 September 2016   15:30 Diperbarui: 21 September 2016   15:48 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.republika.co.id

Dunia terkejut ketika ada seorang perenang muda Singapura, Joseph Schooling, mampu menumbangkan pemegang medali emas terbanyak sepanjang penyelenggaraan olimpiade pada cabang renang, Michael Phelp asal Amerika Serikat, di Olimpiade Rio De Jeneiro 2016. Tentu keberhasilan Joseph Schooling telah menjadi tinta emas bagi para perenang Asia Tenggara. Atas prestasi yang menjulang tersebut telah membuktikan pada dunia bahwa para perenang Asia Tenggara mampu bersaing dengan para perenang Amerika Serikat, Rusia, Australia, Eropa, termasuk China dan Jepang.

Singapura sudah membuktikan. Indonesia pun harus bisa. Triadi Fauzi Siddiq atau biasa dipanggil Aji, bisa mewakili Indonesia sebagai calon penantang para perenang Amerika, Eropa, dan Asia Timur  berikutnya. Potensi sudah ada. Pada PON XIX yang berlangsung di Jawa Barat. Aji yang mewakili Jawa Barat, berhasil mendulang delapan medali emas, satu perak dan satu perunggu. Perolehan delapan emas ini sedikit lebih banyak dari apa yang dia peroleh pada PON VIII di Pekanbaru Riau 2012 lalu. Di Pekanbaru, bungsu dari tiga bersaudara ini mendulang tujuh medali emas dari berbagai nomor. 

Yang menjadi catatan luar biasa dari PON XIX ini, bahwa delapan medali emas yang dikoleksi  Aji di FPOK UPI semuanya dengan torehan rekor baru. Yang paling spektakuler, Aji memecahkan rekor di nomor 100 meter gaya bebas putra milik legenda renang Richard Sambera yang sudah bertahan 20 tahun. Ia juga memecahkan rekor yang sudah 12 tahun bertahan di nomor 200 meter gaya ganti perorangan milik Albert Sutanto pada 2004 lalu. 

Mendulang banyak prestasi bukan hanya di tingkat PON semata. Putra kesayangan pasangan Hasan basri dan Tin Jubaidah itu, juga mencetak prestasi di tingkat Asia Tenggara. Pada SEA Games 2013 Myanmar, Aji merebut tiga emas, sedangkan kejuaraan Hongkong Open 2013, dia mendapatkan dua emas dan tiga perak.

Mengemas 15 emas dalam dua PON, ditambah dengan dua pemecahan rekor, merupakan sebuah prestasi yang tidak mudah, tidak dilalui dengan cara-cara instant, tetapi berkat latihan-latihan yang serius dan ditunjang oleh ketekunan yang tinggi, serta dukungan dari keluarga terutama dari sang Ayah, Hasan Basri yang merupakan pelatih renang. 

Lewat Ayahnya, Aji mengenal renang untuk pertama kalinya saat di masih di TK. Ayahnya tidak cukup melatihnya sendiri, lalu dimasukan Aji, mengikuti les privat berenang. Lalu  setelah mahir mempraktekkan beberapa gaya, ayahnya memasukannya ke klub renang Tirma Marta di Cimahi. Bakatnya terus berkembang di klub. Dengan persetujuan keluarga, Aji masuk klub renang Aquarius di Bandung. Sering tampil untuk klub membuat talenta Aji akhirnya diendus oleh pencari bakat untuk pelatnas. 

Walau konsen sebagai perenang, Triadi tak melupakan urusan pendidikannya. Aji merupakan lulusan Sekolah tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi. Kelak pensiun dari renang, Aji berencana membuka bisnis bersama kakak iparnya. Bisnisnya tentu tak jauh-jauh dari urusan kolam renang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun