Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prabu Dylan Jacobuwono Nugroho, Panjang Namanya, Hebat Prestasinya

13 September 2016   10:58 Diperbarui: 13 September 2016   12:22 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabu Dylan Jacobuwono Nugroho, siswa kelas VI SD multitalenta sementara latihan kolaborasi wayang dan musikheavy metal di kediamannya di Kota Madiun, Jawa Timur. (sumber photo ; Kompas.com)

Prabu Dylan Jacobuwono Nugroho bisa dibilang anak langka di Indonesia, dan barangkali mungkin di dunia. Pasalnya siswa kelas VI Madrasah Ibdtidaiyah Negeri I Manisrejo, Kota Madiun, sangat mahir memainkan gitar, mendalang, dan main disc jockey (DJ). Ketiga kesenian yang dikuasainya tidak datang secara bersamaan. Kepada Kompas.com. Dylan menjelaskan bahwa mulai mengenal dan belajar gitar dari bapaknya, Arief Sulistyo Eko Saputro (SES), seorang musisi, lalu kemampuan mendalangnya, dia peroleh dari seorang dalang, Ki Supriyanto, yang biasa manggung di RRI Madiun, sementara yang sangat mencengangkan adalah belajar kemampuan ber-DJ hanya melihat di You Tube.

Wis, luar biasa kemampuan anak ini, sekali-kali Presiden Jokowi harus mengundang dia untuk tampil di istana kepresiden. Pastinya dijamin Jokowi dan tamu undangan lainnya akan takjub melihat bukti kehebatan anak cerdas, yang mampu memainkan ketiga kesenian dalam satu pertunjukkan.  

Kehebatan berkesenian Dylan tentu tidak ada artinya, bilamana tidak melalui bimbingan ayahnya, yang dikenal selain sebagai  musisi, juga sebagai kolektor gitar. Prinsip bisa karena biasa yang diajarkan ayahnya mendorongnya untuk terus berlatih, hingga akhirnya Dylan bisa berani unjuk kemampuan di depan publik. 

Kini, berbagai pentas seni sudah dia tunjukan, mulai dari ruang lingkup sekolahnya, kemudian berlanjut ke tingkat nasional, hingga internasional. Sehingga dikenal sebagai dalang metal. Sebuah julukan sangat istimewa buat anak seumurannya, yang semestinya melewatkan seperempat usianya untuk bermain dengan teman sebayanya. 

Dengan menyandang julukan dalang metal, hampir pasti kesibukan berkesenian tambah padat. Terakhir untuk skala  tingkat nasional saja, Dylan  unjuk kebolehan di Pesona Sanggigi International Jazz and World Music Festival, Agustus lalu, di Pantai Senggigi, Lombok. Sedangkan untuk even internasional, Dylan tercatat pernah  berkolaborasi tigaseni di Singapura, Bangkok, Vietnam, Kamboja dan Hong Kong. 

Keuntungan mendapatkan  julukan Dalang Metal sangat berarti, karena dengan julukan tersebut membuatnya mengenal musisi idolanya Iwan Fals. Bahkan bukan sekedar mengenal semata, tetapi jika tidak ada halangan, dia tampil dengan idolanya, Oktober nanti, pada acara Grebek Suro di Ponorogo.

Kesibukan yang super padat bisa dilalui dengan sempurna berkat mampu menjaga stamina kemampuan fisiknya. Cara yang paling murah untuk menjaga stamina fisik dengan berenang, yang memang sudah menjadi hobinya sejak kecil. Kalau sudah berada di kolam renang, sejenak segala kesibukannya seolah-olah tidak ada.

Kehebatan Dylan bukan sekedar dibuktikan di atas di panggung, tetapi anak pertama dari dua bersaudara ini juga telah menghasilkan  splitalbum bernama "The Fear of Living" berkolaborasi dengan bandunderground asal Perancis, Disposible Heroes. Isi album tersebut pada cerita wayang diringi musik metal dan elektronik berupa, tiga fragmen cerita wayang kuno. Tiga fragmen itu, diantaranya "Minongko Wiwitaning Carito", "The Demon Inside","The Dragon and The Angel". (Kompas.com)

Kehebatan Dylan sudah tidak diragukan lagi. Kehebatan yang diperoleh Dylan merupakan hasil hubungan mesra antara bakat alam dengan bimbingan orang tua. Maka dari itulah bila ada anak anda memiliki bakat seperti Dylan. Peran orang tua harus membimbingnya dengan baik, dan tentu saja iringan doa untuk anaknya yang tak kalah penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun