Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Miris Ada Bule Mengemis

12 September 2016   01:02 Diperbarui: 12 September 2016   01:43 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Bule Asal Jerman Ditangkap Satpol PP/ Budi detickom


Ada pemandangan menarik di salah sudut kota Surabaya, tepatnya di Jalan Kayun. Seorang pengemis berambut pirang dan berkulit putih diamankan Satpol PP. Belakangan setelah diperiksa diketahui bahwa pengemis bule tersebut bukan WNI, melainkan Warga Negara Jerman.

Informasi ada pengemis bule datang dari laporan masyarakat melalui comand center 112. Kemudian tanpa menunggu lama langsung ke TKP. Dan benar saja tampak si Bule sedang tidur-tiduran di bahu jalan dengan beralaskan jaket saja. Terlihat juga kaki kanannya bengkak seperti mengidap kaki gajah. Lalu si Bule itu diangkut ke Mako Satpol PP di Jl Jaksa Agung suprapto.

"Iya benar, sekarang bule ini masih dalam pendataan. Termasuk kami koordinasi dengan Dinsos dan Dinkes terkait penyakit kaki gajahnya," kata Kasatpol PP Irvan Widyanto kepada detikcom.

Bule Asal Jerman Ditangkap Satpol PP/ Budi detickom
Bule Asal Jerman Ditangkap Satpol PP/ Budi detickom

Saat diamankan diketahui bahwa  paspornya sudah habis masa berlakunya ini. Ini jelas sangat mengejutkan. Pertanyaannya kok bisa, ya, negara bisa kadalin oleh satu bule. Semestinya negara cepat tanggap mengambil tindakan dengan menghubungi negara si pengemis untuk segera dideportasi, malah bukan sebaliknya sudah sakit parah baru ditangkap. Apalagi dari pengakuannya diketahui bahwa kelakuan si Bule WN Jerman ini pernah mengemis juga di Bali.

Untung saja si bule diketahui cuma mengemis. Bagaimana kalau saja si bule jadi mata-mata negara asing. Entah suruhan negaranya Jerman, atau bisa saja disuruh Israel. Kemungkinan ke arah situ terbuka. Maka yang terjadi informasi tetek bengek hal-hal kecil pun jadi modal asing untuk menyerang kita. Yang diserang bukan dengan senjata, tetapi ekonomi, bahkan yang lebih parah lagi seperti yang dilakukan oleh Tiongkok, dengan illegal mengirim para pekerja non formal ke beberapa wilayahnya di Indonesia. Ini jelas bakal merusak iklim dunia kerja di Indonesia. Ingat negara kita masih banyak pengangguran. Kalau cuma pekerja informal, ngapain harus pakai tenaga luar.

Kejadian bule mengemis di Surabaya telah memberi pelajaran untuk kita, betapa negara kita mudah dimasuki orang asing, parahnya lagi ada sebagian oknum pejabat ikut terlibat proses penyelundupan orang asing, khususnya terkait kasus pekerja RRT. Sikap awas dan waspada harus dikedepankan oleh pemerintah kita, jangan sampai kasus pengemis di Surabaya bisa terulang di daerah lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun