Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Man of The Match Pilpres 2014

23 Juli 2014   11:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:30 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilpres Indonesia 2014 telah mengharu birukan suasana perasaan orang-orang di Indonesia. Baik yang kalah dan yang menang sudah cukup terbawa emosi oleh peristiwa lima tahunan ini. Ending yang cukup menarik dari cerita pilpres ini adalah menarik dirinya Prabowo dari pertarungan pilpres dengan alasan adanya kecurangan. Namun demikian penarikan diri Prabowo tidak akan mengubah keputusan KPU yang akan tetap mengesahkan Jokowi sebagai pemenang pilpres 2014.

Lalu, Siapakah Man of The Match Pilpres 2014 yang berhasil mengharu birukan perasaan orang-orang Indonesia. Dia adalah orang yang dekat dengan Prabowo dan Jokowi. Dia adalah ibu rumah tangga biasa yang kebetulan saja mewarisi darah politiknya dari bapaknya. Sungguh sangat beruntung dia karena warisan politik bapaknya meninggalkan warisan yang cukup berharga yakni loyalis Sukarno. Warisan ini lebih berharga dari milyaran harta yang dia kumpulkan selama jadi ketua umum PDIP.

Yap, benar dari ciri-ciri diatas benar bahwa Man of The Match Pilpres adalah Megawati Soekarnoputri.

Sebelum mengenal Jokowi, Megawati (Mega) adalah sahabat dekatnya Prabowo. Pada pilpres 2009, Mega mengajaknya menjadi cawapres dalam satu Perjanjian Batu Tulis. Salah satu isi dari Perjanjian Batu Tulis bahwa Mega akan mendukung Prabowo menjadi capres 2014. Sayangnya pasangan ini kalah, Namun demikian Perjanjian Batu Tulis masih legal secara politik hingga detik-detik menjelang rencana Prabowo mencalonkan diri pada pencapresan 2014.

Mengenai hubungannya dengan Jokowi awalnya hanya sebatas antara kader dengan ketuanya. Namun seiring mencuat karir di pemerintahan hubungan itu menjadi spesial, menjadi hubungan antara ibu dan anaknya.  Dari Solo, Jokowi hijrah ke Jakarta untuk mengincar posisi menjadi cagub, padahal di Solo, Jokowi masih menjabat walikota. Sebagai sahabat, Prabowo ikut membantu Mega pada saat pengajuan Jokowi jadi cagub. Prabowo mencari pasangan yang tepat untuk Prabowo. Akhirnya ditemukanlah seorang Basuki Cahaya Purnama (Ahok), kader Golkar, dari Bangka Belitung. Prabowo turut membiayai pencalonan Jokowi-Ahok sebagai cagub dan cawagub DKI.

Tak sampai 2 tahun,  di saat ramainya pilpres 2014, Jokowi dicalonkan oleh Mega untuk menjadi capres. Inilah percikan api yang menyulut  Prabowo. Prabowo marah dan tak percaya dengan tindakan Mega, karena sebelumnya dia tidak berpikir ; bahwa Jokowi tidak akan mencalonkan diri, apalagi masih tergolong baru jadi capres. Saat itu dia masih yakin pada perjanjian Batu Tulis. Maka dari itu, dia bersedia membantu Mega membiayai pencalonan Jokowi jadi Gubernur DKI.

Prabowo terlalu polos untuk memahami dunia politik, sedangkan Mega yang berpengalaman mampu memanfaatkan kepolosan Prabowo. Tentu saja Jokowi yang mengambil keuntungan dari situasi politik yang diciptakan antara Prabowo dan Mega.

Maka alangkah tepatnya Mega ditasbihkan sebagai Man of the Match dari pertarungan pilpres ini, karena dia mampu :


  1. Menahan laju keinginan Prabowo menjadi Capres 2014.
  2. Menciptakan sosok baru, Jokowi sebagai lawan Prabowo, sekaligus menutupi rasa malunya karena dirinya tak berani mencalonkan diri menjadi capres.
  3. Membiarkan opini publik di kalangan internal PDIP dengan melempar isu bahwa Prabowo sebagai pelaku penculikan.

Kemenangan Jokowi adalah kemenangan Megawati atas Prabowo. Pada saat penyambutan kemarin, nampak Mega menguraikan air mata begitu pun Puan Maharani begitu terharunya, sampai lupa atau sengaja mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Prabowo atas perjuangan di capres. Sementara Jokowi sendiri tetap tenang tanpa ada air mata. Inilah awal skenario politik antara Mega dan Prabowo dan Jokowi. Ke depannya, akan ada skenario yang akan disajikan oleh antara Mega. Puan Maharani, JK, dan tentunya Jokowi itu sendiri sebagaimana yang diramalkan oleh Ruhut Sitompul. Wis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun