Fenomena itu namanya Florence
Dia wanita muda,
Hidup dalam kemewahan
Tapi pikirnya mengalami kemiskinan
Lahir di luar Jogja, namun rasa kesalnya membawa menghujat Jogja
Dia terjebak dalam ruang kosong pikiran
diantara bau napas dan bensin
menghantui alam bawah sadarnya
Orang diluar dirinya merasakan keasingannya
Syetan, sumpah serapah memandang rendah
Atas sikapnya yang menghinakan dirinya
Terjerumus pada alam bawah sadarnya
Rudapaksa kata memaksanya menjadi tempat caci maki
Awal datang dari Pathnya melebar kemana-mana
Lalu respon pun terjadi menjadi sajian balasan
Dari mereka yang tinggal di Jogja dan pernah hidup di Jogja
Entah kenapa Florence mulutnya liar mengikuti ular
Ular berbisa karena kehendak alam
Florence berbisa kehendak syetan
Hanya dia yang tahu
Nikmat mulutmu adalah racun untuk orang-orang Jogja
Tapi sempat jadi madu buatnya
Sesaat sebelum bangkit dari amarahnya
Dan mampir tersadar dari rasa sesalnya
Ceritanya adalah berita penyesalan yang tak ada guna
Silahkan nikmatlah bully-bully
Dari beberapa media sosial
Tentang keangkuhannya
Entah ceritanya akan dicatat sejarah sebagai salah satu orang yang paling kasar
Untuk dijadikan bahan ceritanya untuk anak dan cucunya suatu hari
Padahal ceritanya adalah buah keangkuhan dan kepicikannya
Tentang hinaan Jogjanya.