Ilustrasi perkelahian (kompas.com)
Bandung terkenal dengan sebutan kota belanja dan kuliner di Indonesia. Â Kepopuleran Bandung tidak hanya dikenal di tanah air, tetapi negara-negara jiran, seperti warga Malaysia dan Singapura banyak menghabiskan liburan akhir pekan ke Bandung sekedar untuk belanja dan mencicipi makanan khas yang tak ada di negerinya.
Namun sangat disayangkan kepopuleran Bandung tidak berbanding lurus dengan sebagian warga Bandung, terutama anak mudanya yang tergabung di beberapa geng motor. Geng-geng motor di Bandung jumlah begitu banyak, dari sekian jumlah geng motor yang banyak, terdapat beberapa geng motor yang paling dikenal di Bandung karena kesadisannya, diantaranya ; XTC (Exalt to Coitus), BRIGEZZ, GBR (Grab on Road) dan M2R (Moonraker)
www. infobdg.com
Keberadaan geng motor di Bandung kerap meresahkan warga baik bagi warga Bandung sendiri maupun para pelancong yang datang ke Bandung. Â Mereka tidak hanya merusak kenyamanan warga, akan tetapi mereka juga melakukan tindakan kriminal. Â Korbannya tidak hanya dikalangan masyarakat biasa, tetapi juga aparat dan anggota militer kena kesadisannya.
Salah satu aparat militer yang menjadi korban kesadisannya adalah  Serka Sainal (38) yang merupakan Anggota TNI Angkatan Udara (AU) Lanud Sulaiman, mengalami pembacokan oleh  sejumlah anggota geng motor di depan rumahnya di Kampung Pasir Peundey, RT 01 RW 10, Desa Panyirapan, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/1/2015) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Kejadiannya bermula ketika Serka Sainal sedang tidur lalu keluar menegur seorang pengendara motor yang menggunakan knalpot bising melintasi depan rumah korban. Si pengendara tak terima lalu mengajak teman-teman sesama gengnya mengeroyok korban.  Akibat penganiayaan itu, Serka Sainal mengalami luka cukup parah di bagian kepala dan tangannya akibat bacokan. Kini, korban masih terbaring lemas di RS Sulaeman. "Merasa tidurnya terganggu dengan suara kenalpot bising itu, korban keluar rumah dan kemudian korban menegur pengendara motor yang kenalpotnya bising itu," kata Kombes Pol Sulistyo Pujdo Hartono saat dikonfirmasi, Jumat (Kompas.com, 23/1/2015). Paska kejadian tersebut, beberapa orang melaporkan peristiwa penganiayaan, Dan tanpa menunggu waktu Jajaran Satreskrim Polres Bandung langsung bergerak menelisik kasus tersebut. Tim khusus yang dibentuk langsung bergegas mencari keberadaan para pelaku. Dua jam kemudian, Tim berhasil membekuk 4 orang pelaku.
Peristiwa pengeroyokan ini bukan kali pertama terjadi, sebelumnya kasus-kasus pengeroyokan kerap terjadi di Bandung, Bahkan pada tanggal 10 November 2014 Herdi alias Eboh (22) pendukung Persib tewas dikeroyok belasan anggota geng motor di Bandung, Jabar. Sementara rekannya, Sambas Tiar (30) luka berat. Pengeroyokan ini terjadi selepas pesta rakyat merayakan Persib juara Liga Super Indonesia (LSI) di Bandung, dini hari. (Sumber : Waspada Online, 29 Desember 2014)
Sumber photo : unik.com
Bebagai upaya telah dilakukan oleh aparat penegak hukum untuk mengatasi keberingasan geng motor. Tetapi kejadian tetap selalu terulang. Boleh jadi disatu wilayah di berantas, muncul lagi di wilayah lainnya. Dan biasanya kejadian tersebut awalnya tak disangka-sangka, hanya karena urusan-urusan sepele. Misalnya awal cuma menegur, atau tak sengaja motor si korban menyenggol salah satu anggota geng, akibatnya timbul solidaritas dari anggota yang lain untuk mengeroyoknya.
Susahnya memberantas geng motor disebabkan oleh dua hal, pertama ketidaktegasan aparat dalam memberantas geng motor, Â kalau mau tegas, semestinya bukan si pelaku atau dua orang pelaku saja yang harus dihukum, akan tetapi seluruh gengnya juga harus dihukum, kalau perlu geng yang membuat kriminal harus dibubarkan. Kemudian yang sulit dibrantas lagi dari sisi internal pelajar dan mahasiswa itu sendiri yang tertarik bergabung dengan geng motor. Mungkin mereka pikir dengan bergabungnya di geng motor, rasa bangga dan jagoan mereka terasah. Berangkat dari situlah, kenapa geng motor di Bandung susah diberantas? Untuk memberantas geng motor di Bandung, ya satu-satunya caranya dengan membubarkan geng motor agar kejadian-kejadian penganiayaan tidak terulang. Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H