Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sang Maestro Lagu-lagu Melankolis Meninggal

10 Februari 2015   16:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:30 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="KOMPAS / LASTI KURNIA"][/caption]

Rinto Harahap.

Bagi mereka yang mengalami masa remaja di rentang akhir 70-an dan mulai awal 80-an, tentunya pasti mengenal  dengan pencipta lagunya Rinto Harahap.

Rinto Harahap adalah yang pertama kalinya mempopulerkan lagu melakolis atau istilahnya lagu cengeng. Disebut cengeng lantaran liriknya yang merajuk-rajuk dan dipandu dengan irama mendayu-dayu. Saking terkenalnya Rinto Harahap, sempat ada istilah wajah Rambo, hati Rinto.

Posisi Rinto kemudian digantikan oleh Pance Pondaag, Obbie Messakh, dan sederet pencipta lagu cengeng lainnya. Sampai pada akhirnya lagu-lagu cengeng hilang kehilangan penggemar karena berubahnya selera penggemar. Namun demikian, lagu-lagu cengeng Rinto masih tetap dikenang hingga saat ini.

Keistimewaan lagu cengeng dibandingkan pop alternatif yang dimotori oleh Chrisye, Vina P, dan yang lain adalah lagu cengeng banyak dinyanyikan penyanyi perempuan. Dimulai dari Nur Afni Octavia, Betharia Sonata, Dian Piesesa, sampai pada eranya Mariam Bellina. Memang kekurangan lagu cengeng dibanding alternatif adalah mayoritas penyanyinya adalah rekaman, bukan panggung.

Kini motor tercipta lagu cengeng, Rinto Harahap, telah tiada. Setelah menderita lama komplikasi, akhirnya Rinto dipanggil-Nya dalam usia 65 tahun. Meninggalnya Rinto Harahap, Indonesia telah kehilangan musisi berbakat. Lewat lagu-lagu yang diciptakannya. Rinto akan selalu dikenang sepanjang jaman.

Ayah dengarkanlah, Aku ingin bernyanyi, walau air mata dipipiku .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun