Mohon tunggu...
Rido Nababan
Rido Nababan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Creative Copywriter | Content Writer | Teacher

Hanya menuliskan pikiran dan perasaan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

5 Tanda Kamu Terkena Doom Spending dan Cara Mengatasinya

4 Oktober 2024   12:25 Diperbarui: 4 Oktober 2024   12:32 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita berbelanja. (Sumber: freepik.com)

Pernah gak sih, lagi sedih atau lagi stres, langsung pengen belanja? Atau mungkin pas lagi lihat promo menarik, langsung deh borong barang yang sebenarnya enggak terlalu dibutuhkan? Kalau iya, kamu mungkin lagi mengalami yang namanya doom spending. Istilah keren buat kebiasaan belanja impulsif saat lagi merasa gak enak hati.

Kenapa sih kita jadi gampang banget belanja?

Menurut penelitian, doom spending ini sering terjadi karena kita lagi ngalamin ketidakpastian atau stres. Misalnya, pas lagi khawatir soal pekerjaan, hubungan, atau kondisi ekonomi yang gak menentu. Kebiasaan belanja memang bikin kita merasa senang sebentar, tapi kalau dibiarkan bisa bikin dompet kita jadi tipis dan bikin stres berkepanjangan.

Tapi, gimana sih cara tahu kalau kita lagi kena doom spending?

Nih, ada 5 tanda yang umum dirasain:

1. Belanja Jadi Obat Segala Penyakit

Lagi sedih karena putus cinta? Langsung deh belanja baju baru. Lagi stres karena kerjaan? Ya udah, beli gadget terbaru aja. Kalau kamu sering banget belanja sebagai cara untuk mengatasi masalah, hati-hati, kamu mungkin lagi kejebak doom spending.

2. Gak Ada Batasan Anggaran

Belanja tanpa mikirin budget? Atau malah sering belanja pakai kartu kredit sampai limit? Ini juga salah satu tanda kalau kamu lagi kalap belanja.

3. Nyesel Setelah Belanja

Setelah barang datang, malah jadi nyesel karena ternyata gak seberguna itu atau sudah punya barang yang mirip.

4. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Sering iri lihat postingan teman-teman di media sosial yang lagi pamer barang baru? Terus jadi ikut-ikutan belanja padahal gak butuh?

5. Tumpukan Barang yang gak Kepakai

Lemari pakaian penuh, tapi masih aja beli baju baru. Rumah penuh dengan barang-barang yang jarang dipakai. Ini tandanya kamu terlalu banyak belanja dan gak bisa mengelola barang dengan baik.

Duh, gimana dong cara ngatasinnya?

Tenang aja, kalau kamu merasa lagi mengalami doom spending, kamu gak sendirian kok. Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kebiasaan ini.

1. Kenali Pemicu

Coba deh perhatikan apa yang biasanya memicu kamu untuk belanja. Apakah karena stres, bosan, atau lagi lihat iklan menarik? Setelah tahu pemicunya, kamu bisa cari cara lain untuk mengatasinya, misalnya dengan berolahraga, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu bersama teman.

2. Buat Anggaran

Buatlah anggaran bulanan dan patuhi dengan ketat. Dengan begitu, kamu akan lebih sadar dengan pengeluaranmu dan gak gampang kalap belanja.

3. Tunda Keputusan Belanja

Kalau lagi pengen banget beli sesuatu, jangan langsung beli. Tunggu beberapa hari, biasanya rasa ingin itu akan hilang dengan sendirinya.

4. Cari Kegiatan Alternatif

Alihkan perhatianmu dengan melakukan kegiatan yang lebih produktif, seperti membaca buku, belajar hal baru, atau mengembangkan hobi.

5. Jangan Takut untuk Menolak 

Kalau ada teman yang mengajak belanja, jangan ragu untuk menolak. Kamu gak perlu ikut-ikutan kalau memang gak butuh.

Pesan untukmu

Belanja itu boleh-boleh aja, tapi jangan sampai jadi kebiasaan yang merugikan diri sendiri. Ingat, kebahagiaan itu gak bisa dibeli dengan uang. Jadi, nikmati hidup dengan sederhana dan syukuri apa yang sudah kamu miliki.

Yuk, mulai sekarang kita sama-sama belajar untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun