Mohon tunggu...
Ridlo Syamsul
Ridlo Syamsul Mohon Tunggu... Sales -

Engineer Galau

Selanjutnya

Tutup

Politik

Matinya Demokrasi dan Kebebasan dalam Berkeyakinan

17 September 2015   21:46 Diperbarui: 17 September 2015   21:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kenapa di Amerika banyak orang yang menyatakan dirinya atheis tidak di permasalahkan sedangkan kalau bilang mereka muslim sangat di benci dan di musuhi.

Itu juga yang terjadi di indonesia. Kalau orang mengatakan mereka muslim tidak jadi masalah, tapi coba ajah kalau bilang dia seorang atheis atau komunis pasti langsung di benci setengah mati bahkan di kucilkan.

Apalagi kalau sudah masuk ranah politik, semuanya pasti jadi amburadul. Mencampur adukan antara keyakinan dan politik memang sangat mudah untuk memicu konflik.

Kalau tidak percaya silahkan kibarkan bendera palu arit. Atau menggunaan kaos berlambangkan dua benda itu, so langsung di cap komunis, atheis, dan sebagainya. 

Katanya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Demokrasi adalah bentuk dari kebebasan itu sendiri. Tapi mengapa masih banyak yang tidak bisa menerima pendapatborang dan keyakinan orang lain, kadang kita gampang sekali memberikan suatu hal yang baru atau sesuatu masa kelam di anggap membahayakan padahal itu belum tentu terjadi.

Orang islam di amerika sangat di curigai pergerakannya, sama hal nya komunis pun demikian di indonesia. 

Jadi yang jadi pertanyaan adalah? Apakah demokrasi itu ada? Apakah kebebasan dalam suatu bangsa itu ada? Sekarang tanya kenapa? Semua itu hanya omong kosong belaka.! (/rdl)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun