Mohon tunggu...
Ridlo Syamsul
Ridlo Syamsul Mohon Tunggu... Sales -

Engineer Galau

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Udara Sejuk Suasana Pagi di Bumiayu

14 Agustus 2014   16:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:34 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_319133" align="aligncenter" width="210" caption="Doc. Pribadi"][/caption]

Ada yang selalu membuat kita kangen dengan kampung halaman kita. Selain keluarga tercinta, tentunya suasana kampung kita yang bersahaja. Apalagi bagi kita yang sedang merantau di kota besar. Memiliki kampung yang jauh dari hirup pikuk keramaian kota besar pasti akan menjadi hal yang sangat dikangenin.

Salah satu contoh aku. Aku punya kampung di daerah pegunungan. Tempatnya sejuk, indah, udaranya bersih. Tepatnya di Dukuh Pesawahan, Desa Ragatunjung, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Desaku ini dikelilingi perbukitan dan juga ladang-ladang pertanian.

Suasana sejuk di pagi hari menjadi hal yang paling menyenangkan bagi aku. Karena ini moment untuk aku bisa merelaksasikan tubuh. Udara segar yang aku hirup serasa membuat seluruh tubuh ini di Charge ulang, setelah sekian lama berada di kota besar yang sudah tidak memiliki udara seperti di desaku ini.

Sejauh mata memandang aku disuguhkan oleh hijaunya perbukitan yang membentang dari timur sampai ke barat. Hijaunya sawah-sawah petani juga tak berujung. Seakan semuanya ini adalah persembahan alam untuk orang-orang yang begitu bersahaja di desaku.

Gemercik air dari sungai juga tak kalah hebatnya. Airnya mengalir deras dari sumbernya. Saat menyentuh air tersebut rasanya sayang untuk di lewatkan, kalau tubuh ini tidak merasakan segarnya air tersebut. Air murni asli didesaku yang disaring langsung dari alam, bukan air saringan yang banyak menggunakan bahan-bahan kimia agar terlihat jernih. Seperti yang lazim ditemui di kota-kota besar.

Oh begitu bahagianya aku bisa menikmati ini semua, rasanya tak ingin lagi aku untuk beranjak pergi dari kampungku tercinta ini. Aku tidak ingin meninggal tempat yang begitu tenang, indah, dan tentunya bikin aku kangen terus sama kampungku ini. Namun apa daya, pekerjaanku ada dikota. Semua ini memaksa aku untuk meninggalkan kampung. Tapi ya sudahlah, ini semua sudah terjadi. Dinikmati saja! aku bisa menikmatinya sewaktu-waktu saja.

Sekedar info buat teman-teman yang baca tulisan ini, kalau mau berkunjung ke desaku, untuk berwisata atau sekedar ingin maen lihat-lihat desaku silahkan, bisa menghubungi aku langsung. Terima kasih (/rdl)

(Picture)

[caption id="attachment_319136" align="aligncenter" width="240" caption="Doc. Pribadi"]

1407983647385530994
1407983647385530994
[/caption]

[caption id="attachment_319138" align="aligncenter" width="240" caption="Doc. Pribadi"]

14079838521048157828
14079838521048157828
[/caption]

[caption id="attachment_319139" align="aligncenter" width="240" caption="Doc. Pribadi"]

14079840631075603538
14079840631075603538
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun