Sehari setelahnya, Hatta bersama dengan Darmawan Mangoenkoesoemo berangkat dengan trem ke stasiun, pukul 20.30 naik kereta jurusan selatan. Darmawan ke Delft, Hatta turun di Den Haag.
Darmawan naik kereta api sepuluh menit lebih lama dari pada Hatta. Keesokan harinya merupakan Senin ketiga di bulan September, semua universitas dan sekolah tinggi dibuka. Hatta berangkaat ke Rotterdam pada pukul 09.00 pagi untuk mencatatkan diri sebagai sebagai mahasiswa di Rotterdamse Handelshogeschool. Sebelum ke Hogeschool, dan pergi dahulu ke Bank Mees & Zoon untuk membayar uang kuliah untuk tahun 1921-1922. Banyaknya f 200.
Hatta menyempatkan diri untuk berjalan-jalan dahulu di taman yang letaknya dekat Sungai Maas. Pada taman itu ada suatu tenda kecil, tempat dimana orang menjual minuman, roti dan lain-lain.
Ia duduk dan memesan minuman segelas susu untuk melegakan dahaganya. Hatta terlibat suatu obrolan yang membuat pedagang itu kagum dengan penguasaan bahasa Belanda yang dimiliki oleh orang yang bukan berdarah Belanda. Sesudahnya Hatta langsung menuju ke Hogeschool kira-kira pukul 12.00.
Ia menyerahkan kuitansi yang didapat dari Bang Meess & Zoon sebagai bukti bahwa ia sudah membayar uang kuliah tahun 1921-1922.
Saat Hatta menunggu di luar, datang seseorang mendekatinya. Ia memberi salam dan memperkenalkan diri. Namanya Raden Mas Hidajat, mahasiswa ekonomi tinggat ketiga. Ia mengajak Hatta untuk menjadi anggota Corps. Perkumpulan mahasiswa yang terbesar.
Hatta menjawab bahwa hal itu sudah terpikirkan olehnya, namun karena biaya keanggotannya terlalu mahal untuk kantongnya, Hatta sangat menyesal tidak sanggup menjadi anggota Corps.
Sebab semua yang direncanakan Hatta berubah karena Mak Etek Ayub yang semula membiayai pendidikannya terkena masalah hutang di Betawi, dan apa yang sebelumnya sudah direncanakan oleh Hatta tidak bisa dilaksanakannya dengan maksimal.
Setelah selesai dari pembicaraan mengenai sekolah dan Corps, Hidajat mengajak Hatta untuk ke kantin. Sekedar makan siang dan menikmati kopi.
Di sana makan tengah hari dikenal dengan istilah koffie drinken. Hidajat juga memperkenalkan Hatta dengan Jacobs, seorang mahasiswa tingkat tiga lulusan dari PHS di Batavia pada tahun 1919.