Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Falsafah Dewi Durga

7 April 2017   08:54 Diperbarui: 7 April 2017   16:30 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewi Durga

Dewi Durga sebagai Simbol Negara

Manusia Makhluk Makro-Kosmos yang tersusun dan membentuk sebuah Organisme yang struktural secara materi, namun non-Struktural secara non-Materi. Ia real ketika ia bergerak (Potensial-Produktif). Gerak Sistematis yang tersusun sesuai dengan fungsional organnya masing-masing, bahkan darahnya pun bergerak secara sistematis.


Menurut kepercayaan umat Hindu, Durga (Dewanagari: दुर्गा) adalah shakti Siwa. Dalam agama Hindu, Dewi Durga (atau Betari Durga) adalah ibu dari Dewa Ganesa ,Dewa Kumara (Kartikeya) Ashokasundari Dan Dewa Kala.

Ia kadangkala disebut Uma atau Parwati. Dewi Durga biasanya digambarkan sebagai seorang wanita cantik berkulit kuning yang mengendarai seekor harimau. Ia memiliki banyak tangan dan memegang banyak tangan dengan posisi mudra, gerak tangan yang sakral yang biasanya dilakukan oleh para pendeta Hindu.
Di Nusantara, Dewi ini cukup dikenal pula. Candi Prambanan di Jawa Tengah, misalkan juga dipersembahkan kepada Dewi ini. Dewi Durga dikenal juga menguasai ilmu pangiwa. Dalam bahasa Sanskerta, durga berarti "yang tidak bisa dimasuki" atau "terpencil". Terpencil dan sulit di masuki, bisa bermakna amat dalam dan mendalam.

Lalu apa bang yang mau di bahas..?


Sosok Dewi Durga sendiri yang di gambarkan memiliki Banyak Tangan, bisa di katakan sebagai sesosok manusia yang memiliki banyak organ tubuh (tangan). Tangan bisa di filosofikan sebagai alat atau organ Potensial yang aktif. Bahkan lebih jauh dari itu, tangan bisa bermakna kehendak, kuasa dan kemampuan-kemampuan. Bisa di sketsakan bahwa Dewi Durga adalah sebuah Bangunan dengan berbagai Organ Potensial dalam berbagai hal/bidang, namun non-Struktural karena ia non-materi. 

Secara Biologis manusia biasa mustahil lahir dalam kondisi memiliki banyak tangan, kecuali ia juga lahir dengan banyak kepala. Maka sosok Durga menjadi sosok makhluk non-Materi.

 

Lalu bagaimana bisa mewujudkan Manusia dengan wujud serupa dengan Dewi Durga...?


Dewi Durga adalah sebuah Badan yang lebih besar daripada sebuah Bangunan. Ia adalah sebuah Negara dengan berbagai Organ Potensial yang menunjangnya utk berdiri, berkembang, produktif, dll. Dimana Durga melahirkan Dewa Ganesha, Dewa Kumara,Dewa Parwati, dan Dewa Kala.

  1. Ganesha yg menjadi simbol Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan.
  2. Lalu Dewa Kumara yg menjadi Simbol Pemimpin yang mampu mengayomi dan menggembala.
  3. Dewi Parwati sebagai simbol kesejahteraan dengan koin dan bunga yang indah di tangannya.
  4. Dewa Kala adalah Dewa Waktu. Dewa yang menjadi penentu Akhir segala sesuatu. Akhir sering di Identikkan dengan kematian dan kiamat, kiamat sering di sambungkan dengan Syurga dan Neraka. Dewa Kala adalah wujud dari Puncak Real-Eksistensi dari pada Durga,  yaitu Negara Syurga atau Negara Neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun