Dari 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ فَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya". (HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829)
Hadits ini mengajarkan bahwa setiap individu harus memiliki tanggung jawab terhadap apa saja apa yang dilakukannya dan juga sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Hal ini sangat relevan untuk mengatasi masalah terkait rendahnya rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang individu tehadap permasalahan sosial yang terjadi. Dalam konteks ini, setiap orang harus merasa bertanggung jawab atas perbaikan sosial di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
- Hadits tentang Menghindari Perpecahan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَاتَحَا سَدُوْا، وَلَاتَنَاجَشُوْا، وَلَاتَبَاغَضُوْا، وَلَاتَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَاللّٰهِ إِخْوَانًا
Artinya: "Jangan kalian saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Bukhari dan Muslim)
Meskipun dalam situasi yang penuh dengan konflik, baik dalam skala besar maupun kecil, hadits ini mengajarkan pentingnya menjaga persatuan dan menghindari permusuhan antar sesama. Hal ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.
Pendidikan karakter Islami menurut hadits sangat relevan untuk mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Dengan mengajarkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, kasih sayang, dan persatuan, masyarakat dapat menjadi lebih peduli, harmonis, dan bertanggung jawab.
Namun, penerapannya membutuhkan kerjasama antara keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat. Dengan bersama-sama menanamkan nilai-nilai luhur tersebut, diharapkan Indonesia dapat menjadi masyarakat yang lebih baik, damai, dan beradab sesuai dengan cita-cita Pancasila maupun Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H