Mohon tunggu...
Ridho Syabil
Ridho Syabil Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi=main bola kepribadian= ganteng

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tama sang Petualang

22 Oktober 2024   12:56 Diperbarui: 22 Oktober 2024   13:05 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

disebuah desa kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau, hiduplah seorang laki laki bernama tama.Tama memiliki impian besar untuk menjadi penjelajah dan menjelajahi dunia di luar desanya.Setiap hari, setelah pulang dari sekolah, dia menghabiskan waktu di perpustakaan desa membaca buku petualang.

suatu hari, tama menemukan buku tua berjudul "peta ajaib" yang konon katanya membawa seorang ke tempat tempat luar biasa. Dengan mata berbinar binar, tama membaca setiap halaman buku itu dan melihat pera yang penuh dengan tanda tanda misterius. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk mengikuti petanya.

Bekal ransel kecil dan semangat petualangannya, tama meninggalkan desa pada malam hari. Langit gelap di penuhi bintang, dan perjalananya dimulai. Dia mengikuti petunjuk di peta, melewati hutan yang lebat dan sungai yang tenang. Setiap langkah membawanya lebih jauh dari yang pernah dia bayangkan.

Namun, perjalanan tama tidak selalu mudah. Dia dihadapan pada sungai yang deras dan gunung yang curam. Namun, dengan tekad yang kuat, tama berhasil melewati setiap rintangan. Di tengah hutan yang ajaib, dia bertemu makhluk makhluk aneh yang ramah, dan bersahabat dengannya.

Setelah berhari hari menjelajahi, tama tiba di suatu tempat yang tak terlupakan. Sebuah padang rumput luas dihiasi dengan bunga bunga berwarna warna, dan di kejauhan, dia melihat gunung bersalju yang megah. Tama merasa syukur dan bahagia karena telah mengikuti mimpinya

Setelah berhari hari menjelajahi, tama tiba di suatu tempat yang tak terlupakan. Sebuah padang rumput luas dihiasi dengan bunga bunga berwarna warna, dan di kejauhan, dia melihat gunung bersalju yang megah. Tama merasa syukur dan bahagia karena telah mengikuti mimpinya

Namun, waktu berlalu begitu cepat, dan tama akhirnya merasa kangen pada desanya. Dengan hatinya yang penuh kenangan, dia mengembaliakan langkahnya pulang. Saat tiba di desa, tama merasa berbeda. Meskipun fisiknya kembali ke tempat asal, hatinya telah diperkaya oleh pengalaman yang luar biasa

Tama menemukan bahwa petualang sejati bukan hanya di tempat tempat baru, tatapi juga dalam perjalanan menuju diri sejati. Dengan senyum dan mata penuh cerita, Tama bercerita pada teman temannya tentang dunia luar yang ajaib, membawa semangat petualang kepada mereka semua 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun