Mohon tunggu...
Sulistiyo
Sulistiyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi pendidikan, pembelajar social and financial enterprise

Berbagi menjadi pelajaran dan pengalaman yang paling berkesan, sekaligus sumber utama meraih kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Memberi yang Lebih Inspiratif

12 November 2019   13:45 Diperbarui: 14 November 2019   13:18 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi: Berbagi untuk pasien anak di bangsal kelas III | dokpri

Tetapi miris ketika pembawa acara atau panitia 'menyebutkan inilah anak anak yatim dan orang miskin', itu sangat menghancurkan kepercayaan diri dan mencabik mental anak-anak dalam jangka panjang. Mungkin anak-anak akan merasa senang sesaat, tetapi cara memberi semacam ini juga berdampak mengikis perasaan terhormat dalam diri yang diberi.

Adalah Ali Zainal Abidin (38-95 H), anak dari Sayyidina Husein, cucu dari Sahabat Ali bin Abi Thalib kw dan Fatimah Azzahra, dan Cicit dari Nabi Muhammad SAW, semasa hidup memberi dengan cara yang unik. 

Beliau berbagi pada tengah malam, memanggul sendiri gandum di punggungnya dan dibagikan kepada fakir miskin sekitar Madinah. Hampir setiap malam beliau lakukan, sepanjang itu pula anak-anak yatim, para janda miskin, orangtua renta setiap pagi menemukan sekarung gandum di teras rumahnya. Bertahun tahun, Ali Zainal berbagi tanpa diketahui oleh orang lain, juga oleh yang menerima.

Hingga suatu hari, beliau wafat. Di hari setelah wafat beliau, terhenti pula semua pemberian misterius di rumah-rumah orang orang miskin. Tersebar cerita dari mulut ke mulut, saat jenazahnya dimandikan,  punggunya hitam kapalan, mirip punggung pemanggul karung gandum. Ini makin menguatkan bahwa beliau-lah yang selalu berbagi di malam hari.  

Salam berbagi, menebar kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun