Mohon tunggu...
Sulistiyo
Sulistiyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi pendidikan, pembelajar social and financial enterprise

Berbagi menjadi pelajaran dan pengalaman yang paling berkesan, sekaligus sumber utama meraih kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panti Yatim ala Hotel

2 Oktober 2019   14:21 Diperbarui: 2 Oktober 2019   14:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian dari kita, ketika disebutkan kata 'panti' atau 'rumah yatim' biasanya terbayang tempat yang kurang bersih, kumuh dan kurang teratur. Tetapi, Sekolah dan Rumah Yatim Mizan di bilangan Grogol, Limo, Depok, ini sangat berbeda dengan panti yatim kebanyakan. 

Di gedung yang didominasi warna putih ini, suasananya asri, bersih dan wangi. Mulai dari kamar asrama yang tertata rapih, ruang perpustakaan yang nyaman, ruang kelas, ruang laboratorium komputer, bahkan kamar mandi sangat bersih dan rapih. 

Ruang Lab. Komputer
Ruang Lab. Komputer

Pemandangan ini ternyata karena pembiasaan kebersihan yang cukup ketat dilakukan di asrama tersebut. Semua siswa, guru dan staf adalah tenaga kebersihan yang selalu berlomba memberikan kontribusi untuk kebersihan. Bahkan, pada 2 bulan pertama ketika masuk asrama yatim, para siswa diwajibkan belajar mengelola kebersihan diri, kebersihan kamar, kebersihan tempat tidur, kebersihan kamar mandi hingga kebersihan lingkungan. Untuk membekali siswa tersebut, pihak panti mengundang senior house keeping dari hotel sekitar, mengundang dokter bahkan mengundang petugas kebersihan. 

Depan kamar-kamar asrama yatim Mizan
Depan kamar-kamar asrama yatim Mizan

Sekolah dan Rumah Yatim Mizan, yang didukung oleh Penerbit Mizan ini, memang mengedepankan penguatan modal sosial untuk mendidik  siswa panti tersebut. Modal sosial yang dimaksud adalah bagaimana membekali siswa dengan karakter yang kuat, seperti percaya diri, kerja keras, hidup bersih, pantang menyerah, optimis sekaligus menguatkan akhlak siswa dalam hal, cinta kasih, kelembutan hati, kepedulian, rela berkorban, berbagi dan sebagainya. Yang kami hindari adalah memanjakan dan menjadikan anak-anak ini lemah. Sebanyak 28 siswa dari berbagai daerah di Indonesia, tinggal di panti yang mengintegrasikan konsep sekolah dan asrama dalam pendidikan akhlak dan pengembangan karakter. Pendidikan tingkat SMP dan kompetensi IT dipilih untuk membekali siswa agar mampu bersaing di era 4.0. Sejak di SMP, para siswa dibimbing untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan IT.

Banyak tantangan yang dihadapi, ketika rumah yatim berupaya sangat keras untuk menjaga kebersihan, merawat suasana asri dan wangi di asrama. Selain sulitnya mengubah budaya hidup bersih dari siswa, juga dari pihak donatur. Banyak pihak yang akan berbagi membatalkan rencana berdonasi, karena melihat bersih dan rapihnya panti tersebut. Sebagian besar, orang masih memegang paradidgma bahwa menyumbang panti yang berupaya sungguh sungguh untuk bagus itu tidak tepat.

Tapi, Sekolah dan Rumah Yatim Mizan tidak berkecil hati. Tidak sedikit para donatur dan relawan yang mendukung paradigma yang diusung: rumah Yatim  yatim yang bersih tetap harus didukung. Bahagia sekali rasanya banyak pihak dari berbagai instansi maupun perorangan terus memberikan support untuk kegiatan kami tersebut. Penguatan budaya hidup bersih sejak dini, ditunnjang oleh karakter dan akhlak yang baik, akan menjadi bekal agar anak-anak yatim mampu hidup mandiri dan mampu menebar kebersihan, kebajikan bagi sesama dan alam semesta.

Pentas Seni Siswa Yatim Mizan
Pentas Seni Siswa Yatim Mizan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun