Mohon tunggu...
Ridho RiskiHadi
Ridho RiskiHadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome

Hay Teman-Teman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dosen FT Universitas Negeri Malang Melakukan Demo Mesin Penghancur Kotoran Bersama Mitra Kerja

16 Agustus 2021   17:11 Diperbarui: 16 Agustus 2021   20:47 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Memasukkan Kotoran Kambing/dokpri

MALANG -- Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang bisa dikatakan wajib bagi para akademisi suatu perguruan tinggi. Termasuk pengabdian dalam membantu masyarakat atau suatu kelompok masyarakat pada suatu daerah baik itu dalam bentuk pemikiran melalui ide-ide kreatif, inovatif dan bermanfaat maupun tenaga secara langsung agar daerah tersebut dapat berkembang lebih cepat dari sebelumnya.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang berikut yang telah melakukan Demo Mesin penghancur kotoran kambing menjadi pupuk organik yang ditujukan untuk kelompok Tani Ngudi Rahayu pada tanggal 7 Agustus 2021 di Dusun Lopawon, Desa Kebobang, Kabupaten Malang. Uji coba ini dilakukan pertama kalinya setelah sekian lama proses pembuatan alat tersebut. 

Selaku dosen yang melakukan pengabdian ini Bapak Sujito S.T,. M.T., Ph.D. menuturkan "Dilakukannya uji coba ini untuk memastikan apakah alat yang sudah dibuat sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, apabila belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam hal ini kelompok Tani Ngudi Rahayu, maka akan dilaksanakan evaluasi dan perbaikan sebelum alat yang dibuat benar-benar diserahkan kepada masyarakat".

Proses Memasukkan Kotoran Kambing/dokpri
Proses Memasukkan Kotoran Kambing/dokpri
Dalam perencanaan sebelumnya alat yang dibuat tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat pada umumnya dan mitra dalam hal ini kelompok Tani Ngudi Rahayu pada khususnya dalam pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing. Kapasitas mesin yang dibuat diharapkan mampu bekerja dengan kapasistas lebih besar dari sebelumnya yang hanya 10-15 Kg dalam 30 menit menjadi maksimal 100-200 Kg dalam waktu 30 menit. 

Kata Bapak Yono salah satu anggota kelompok Tani Ngudi Rahayu "mesin yang dibuat ini jauh lebih besar dan lebih canggih dari sebelumya, dengan mesin ini diharapkan benar-benar bisa membantu masyarakat dan kelompok Tani Ngudi Rahayu dalam membuat pupuk organik dari kotoran kambing".

Dengan adanya uji coba alat ini diharapkan pada saat finishing kelak, alat yang dibuat sudah benar-benar dapat bekerja seperti yang sudah diharapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun