Mohon tunggu...
Ridho Rahmatul
Ridho Rahmatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Akhlak dalam Keluarga

3 Desember 2023   00:15 Diperbarui: 3 Desember 2023   00:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman melalui pembelajaran. Ini termasuk pembelajaran formal di institusi formal, seperti sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga lainnya, serta pembelajaran informal yang diperoleh melalui pengalaman sehari-hari. Namun, akhlak merujuk pada moralitas, perilaku, dan karakter seseorang. Ini mencakup nilai-nilai etika, integritas, dan kebaikan hati, serta perilaku yang baik dan benar dalam interaksi dengan orang lain. Dengan demikian, pendidikan akhlak adalah upaya sistematis untuk mengembangkan karakter, nilai moral, dan perilaku yang baik pada individu dengan tujuan mengajarkan mereka untuk membuat pilihan yang baik dan bertindak dengan penuh tanggung jawab.  

Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan standar sumber daya manusia. Pendidikan adalah salah satu fondasi untuk membangun struktur apa pun. Setiap manusia membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-harinya untuk melasungkan kehidupan manusia senantiasa mengembangkan akal dan kemampuannya. Di era modern yang kemajuannya pesat, pendidikan dapat digambarkan sebagai suatu proses dengan menggunakan metode yang relevan agar masyarakat dapat mempelajari keterampilan mendengarkan, pemahaman, dan perilaku yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. 

Keluarga dalam bahasa arab berasal dari al-usroh yang berasal dari kata  al-asru yang secara etimologi berarti ikatan. Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat, atau struktur bio-psiko-sosiospiritual di mana anggota keluarga hidup bersama dalam ikatan perkawinan, bukan ikatan statis yang membelenggu satu sama lain untuk menjaga keharmonisan atau silaturrahim.

Dalam buku The National Studi on Family Strength, Nick dan De Frain mengemukakan beberapa hal tentang pegangan menuju hubungan keluarga yang sehat dan bahagia, seperti: 

1. Membangun kehidupan beragama dalam keluarga.

2. Waktu yang tersedia untuk bersama keluarga.

3. Interaksi segitiga antara ayah, ibu, dan anak.

4. Perasaan saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu, dan anak.

5. Dan terakhir, pendidikan akhlak anak dalam keluarga. Keluarga adalah hal yang paling penting dalam semua keadaan dan kondisi.

Islam memiliki metode yang tepat untuk membentuk anak-anak yang berakhlak mulia sesuai dengan ajarannya. Metode ini memungkinkan umat Islam dan masyarakatnya untuk menerapkannya dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perbaikan moral anak didik. Untuk memahami lebih lanjut, metode-metode ini akan dibahas di bawah ini:

1. Metode Dialog Qurani dan Nabawi

Metode dialog adalah metode menggunakan tanya jawab, apakah pembiacaaan antara dua orang atau lebih, dengan topik dan tujuan tertentu. Tujuan dari metode ini adalah untuk menghubungkan pemikiran seseorang dengan pemikiran orang lain, serta untuk menguntungkan pendengar dan pelaku.

2. Metode Kisah Qurani dan Nabawi 

Dalam al-Quran, banyak kisah yang menceritakan peristiwa masa lalu yang menarik dan berfungsi sebagai pelajaran moral. Metode ini memberi anak kesempatan untuk berpikir, merasakan, dan merenungkan kisah sehingga mereka merasa seperti mereka ikut berperan dalamnya. Adanya hubungan emosi antara cerita dan anak-anak akan memberi mereka peluang untuk meniru karakter yang berakhlak baik dan berusaha meninggalkan perilaku mereka yang buruk.

3. Metode Mauizah (Nasehat)

Beberapa bentuk dan konsep penting dari nasihat termasuk penjelasan tentang kebenaran dan pentingnya sesuatu dengan tujuan agar orang yang dinasihati tidak melakukan dosa, dan penjelasan yang dapat menggugah perasaan emosi dan emosi, seperti peringatan kematian, sakit, dan hari perhitungan amal. Tujuan dari metode mauizah adalah untuk menumbuhkan perasaan ketuhanan dalam jiwa anak didik, memberikan kekuatan untuk terus berpegang pada pemikiran Tuhan, mempertahankan jamaah beriman, dan, yang paling penting, menciptakan individu yang bersih dan suci.

4. Metode Pembiasaan dengan aklak terpuji

Pembiasan yang dilakukan sejak kecil akan berdampak besar pada kepribadian atau akhlak anak ketika mereka dewasa, karena pembiasan tersebut akan melekat kuat di ingatan dan menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.

5. Metode Targhib dan Tarhib berbeda 

Targhib adalah janji yang disertai dengan bujukan dan permintaan untuk menunda kemaslahatan, kenikmatan, dan kepuasan; tarhib adalah ancaman, intimidasi, dan tindakan hukuman.
Anak-anak yang berperilaku baik atau berbuat baik akan mendapatkan pahala, ganjaran, atau hadian dari guru mereka. Anak-anak yang melanggar aturan akan mendapatkan hukuman setimpal dengan pelanggaran mereka.

Kesimpulan 

Pembentukan karakter dan moralitas individu sangat bergantung pada pendidikan akhlak yang diterapkan dalam lingkungan keluarga. Keluarga berperan sebagai lingkungan pertama dimana individu belajar nilai-nilai, etika, dan perilaku secara langsung. Oleh karena itu, pendidikan akhlak dalam keluarga memegang peranan penting dalam membentuk karakter moral individu dan mempersiapkan mereka untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat. 

Hormat Saya.

Hamidullah Mahmud, LC. M.A.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun