Mohon tunggu...
Ridho Putranto
Ridho Putranto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah” (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Pendidikan di Era Modern

8 Januari 2025   09:51 Diperbarui: 8 Januari 2025   09:51 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru yang sedang mengajar, Sumber: istockphoto.com

Di era modern ini, kemajuan teknologi informasi menjadi salah satu hal tak bisa kita batasi perkembangannya. Perkembangan dari canggihnya teknologi informasi ini juga turut berpengaruh cukup signifikan terhadap dunia pendidikan. Dalam beberapa tahun dalam dekade ini, kita bisa melihat secara kasat mata bagaimana pengaruh dari pemanfaatan teknologi yang cukup besar dalam mempermudah proses-proses pembelajaran. Teknologi digital membantu peran dari para pendidik dalam memberikan pemahaman kepada para peserta didik. 

Contohnya adalah konsep kelas daring yang diperkenalkan beberapa tahun lalu akibat pandemi COVID-19. Penggunaan aplikasi tatap muka jarak jauh dapat memudahkan proses belajar mengajar yang dibatasi akibat adanya kebijakan physical distancing akibat pandemi yang dikeluarkan pemerintah. Dalam hal ini, ruang-ruang virtual dapat dijadikan sebagai wadah pembelajaran yang tidak terikat oleh ruang dan waktu karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Ini adalah salah satu dampak positif bagaimana implementasi peranan teknologi dalam dunia pendidikan. 

Namun, aplikasi teknologi dalam dunia pendidikan tidak selamanya memiliki pengaruh yang baik, ada juga ekses negatif akibat dari hal ini. Salah satunya adalah penurunan kemampuan berpikir kritis karena ketersediaan informasi yang tak terhingga dan kemudahan dalam mengakses, peserta didik dapat menjadi pragmatis dan serba instan dalam mendapatkan pemahaman tentang sesuatu tanpa adanya konstruksi nalar kritis mengenai sesuatu yang didapatkan. 

Akibatnya, mereka cenderung pandai dalam mengetahui sesuatu namun tidak diimbangi dengan kualitas pemahaman yang mendalam dan substansial akan hal tersebut. Dan ini juga akan berpengaruh terhadap cara berpikir (mindset) mereka yang nantinya meningkatkan ketergantungan pada gawai sebagai sumber informasi dan bisa saja menurunkan kemampuan mereka dalam berpikir.

Sebenarnya masih banyak hal lagi yang menjadi ekses negatif dari arus perkembangan teknologi yang merambah dunia pendidikan, mulai dari dekadensi moral yang terjadi di kalangan anak muda saat ini bahkan masalah yang cukup serius dalam upaya implementasi teknologi dalam dunia pendidikan yakni kesenjangan digital yang masih menjadi tugas dari pemangku kebijakan terkait untuk bagaimana mendapatkan solusi yang kongkrit dalam mengatasi masalah ini. 

Penggunaan teknologi sebagai sarana dalam memajukan perkembangan pendidikan haruslah disikapi secara bijak dan arif agar bagaimana teknologi yang dimanfaatkan tidak mendisrupsi secara total hakikat dari pendidikan itu sendiri. Sehingga, peranan teknologi dalam dunia pendidikan senantiasa diarahkan untuk memberikan sumbangsih nyata bagi pembangunan dan menjadi pilar utama dalam melahirkan manusia-manusia berkualitas yang unggul dalam rangka menyambut kemajuan bangsa ini tanpa harus mengorbankan spirit dan nilai yang ditanamkan sebagai suatu kepribadian luhur yang mengakar.

Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang mampu untuk mengelola empat elemen utama dalam diri manusia yaitu kemampuan intelektual (olah pikir), kemampuan sosio-emosional (olah rasa), kehendak untuk berbuat (olah karsa) dan kekuatan fisik (olah raga). Keempat aspek ini sudah seharusnya menjadi tujuan utama dalam mewujudkan visi yang menjadi pedoman dasar dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional dan terimplementasi kedalam kurikulum formal. Artinya, pendidikan bukan hanya diartikan sebagai proses pembelajaran yang hanya berambisi untuk memenuhi kebutuhan pasar bebas belaka, lebih dari itu, pendidikan adalah suatu upaya dalam mendidik, dididik dan terdidik sepanjang kehidupan umat manusia. 

Pendidikan bukanlah suatu tujuan akhir, tetapi merupakan perjalanan panjang yang berkelanjutan dan terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus-menerus mengevaluasi dan memperbarui pendekatan pendidikan agar tetap relevan dan efektif. Hal ini menuntut keterbukaan pikiran dan kemauan untuk beradaptasi dengan perkembangan baru, serta komitmen untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun