Oleh: Sabri Hidayatullah
Pada sebuah kesempatan, saya berdialog dengan seorang perempuan berparas biasa tentang prahara cita dan cinta. Waktu itu kiranya sore menjelang magrib yang ditaburi oleh pantulan-pantulan cahaya senja dan derai gelombang laut yang sopan dan lembut seperti tutur katanya. Dia berceritatentang pengetahuannya terhadap cita dan cinta. Diawali dengan senyum, dia mulai berargumen soal alam semesta yang sengaja dibuat untuk kehidupan manusia. Baginya, semesta hanya bagian kecil dari keinginan Tuhan terhadap kehendaknya dalam mencipta. Tuhan melihat percakapan kita hari ini, namun tiada salahnya dia melukiskan Tuhan dalam sebuah deskripsi singkat saat pembicaraan dimulai. Baginya, jika Tuhan begitu dermawan mengapa Tuhan membiarkan manusia terjerumus dalam laranganNya? Tuhan mungkin membuang-buang waktu untuk menyaksikan perbuatan-perbuatan manusia. Tuhan, ialah sang kreator agung sekaligus sutradara yang telah membuat sebuah drama panjang, mulai penciptaan Adamdan Hawa hingga mengalami "kejatuhan" dari taman serba ada.
Jika Tuhan sengaja melakukan itu semua, apakah Tuhan sedang bosan? Tidak, Tuhan tidak seperti itu. Tuhan menciptakan manusia atas dasar kecintaanNya pada diriNya sendiri, bukankah itu egois seperti keegoisan manusia? Tidak juga. Manusia diciptakan untuk berkomitmen dengan Tuhan bahwa ritme kehidupan yang benar dan lurus telah ditetapkan Tuhan dengan tidak melakukan segala laranganNya. Aneh juga yah. Tuhan begitu msterius dalam semua pesan-pesanNya hingga manusia dianjurkan untuk menggali lebih dalam pesan-pesan misterius Tuhan dan kita telah banyak manusia yang berhasil menemukan jawabn-jawaban Tuhan. Apakah pesan-pesan Tuhan ialah sebuah kuis berhadiah surga jika benar dan neraka jika salah?Tuhan begitu baik dalam menginformasikan pesan-pesannya untuk dikerjakan oleh manusia, salah satunya adalah tidak merusak segala keindahan yang diciptakan Tuhan.
Mungkin Tuhan sedang bersemayam dalam diri semua manusia bahkan seluruh ciptaaNya. Jikalau begitu apakah kejahatan adalah bagian dari pekerjaan Tuhan? Tidak begitu. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan memberikan kehendak bebas dan merdeka lewat perantara akal untuk membenah dan membedah perilaku-perilaku yang sesuai dengan kemauan pikiran Tuhan. Kecantikan perempuan misalnya, merupakan keindahan Tuhan dan laki-laki termanifestasikan keperkasaan Tuhan. Tuhan begitu asyik dalam membuat misteri tentang dunia dan seisinya, Tuhan juga baik dalam menerima keterlepasan jiwa manusia dari jasad. Tuhan tidak membingungkan, melainkan manusia malah jatuh dalam kebingungan karena tidak mempelajari pikiranTuhan lewat ciptaaNya.
Ketika alam semesta bergerak untuk mendukung kebaikan-kebaikan yang dibuat manusia, selama itu Tuhan sedang menguji manusia dalam kesehariannya berinteraksi dengan alam. Manusia dibuat jatuh cinta dengan Tuhan atas proses pergerakansemesta. Tuhan selalu menampilkan keindahanNya melalui keesaanNya.
Tuhan menganjurkan manusia jatuh cinta atas ciptaanNya. Cinta mendekat manusia untuk lebih dekat dengan Tuhan. Ketika Tuhan menampakkan sedikit keindahanNya dalam diri ciptaanNya, maka sudah barang tentu manusia akan jatuh cinta satu sama lain.
Menurutmu bagaimana? Dalam rangkaian peristiwa semesta baik atas ketetapan dan hukum-hukum Tuhan maupun atas perbuatan manusia, Tuhan selalu melihat apapun yang terjadi. Tuhan begitu penyabar dalam memberikan sikap murah hatiNya kepada manusia yang merusak keindahanNya.
Tuhan begitu baik dalam memberikan keputusan terhadap apa yang diperbuat manusia atas alam semesta. Kerusakan semesta yang dibuat manusia selalu diterima sebagai perilaku manusia yang menyimpang dari perintah-perintah Tuhan.
Keterlibatan manusia atas rusaknya semesta akibat dari ketidakpedulian manusia atas perintah-perintah Tuhan. Tuhan melihat dan mendengar segala hal yang dibuat manusia termasuk yang paling tersembunyi. Ibaratkan air yang mengalir hingga ke celah-celah paling kecil, namun Tuhan tiada banding dengan apapun karena Tuhan bukan mahkluk. Tuhan selalu memantau setiap perilaku manusia yang menyimpang dari perintahNya, tetapi Tuhan selalu membuka ruang bagi manusia untuk kembali pada perintahNyadengan menjauhi segala laranganNya dengan baik benar.
Tuhan tidak sekejam yang kita lihat dan saksikan dalam mitologi-mitologi. Tuhan bukan seperti yang tergambarkan dalam mitologi Yunani atau Skandinavia. Tuhan bukan pula yang nampak seperti berbagai kepercayaan yang dianut. Bagi sebagian orang Tuhan selalu dekat dengan urat nadi manusia dan Tuhan ada dimana-mana. Kita bisa bertanya tentang Tuhan yang ada dimana-dimana dari pengertian tuhan itu banyak.
Sejatinya Tuhan adalah esa yang tidak dapat dibagi-bagi namun kasih sayang Tuhan selalu diberikan kepada seluruh ciptaanNya. Tuhan menjadikan manusia untuk saling mencintai satu sama lain atas perintah Tuhan. Tuhan menganjurkan manusia untuk tunduk dan patuh atas dasar cinta kepadaNya. Tuhan memberikan cintaNya kepada manusia untuk menjaga ketentraman semesta. Cinta yang diberikan Tuhan kepada manusia dipergunakan untuk membenamkan cintanya Tuhan dari segala perilaku manusia. Tuhan adalah cinta yang paling tinggi bagi manusia dan manusia senantiasa menjalankan perintah-perintah Tuhan yang dimanifestasikan ke dalam perjalanan cinta.
