Mohon tunggu...
ridho pahlawan
ridho pahlawan Mohon Tunggu... Tutor - sma negeri 3 tanah abang

belajar hingga akhir hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Jurnal Refkesi Dwi Mingguan Modul 1.1 Pendidikan Calon Guru Pengerak Angkatan 10

31 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
calon guru pengerak angkatan 10/dok. pri

Pada Sabtu, 23 Maret 2024, seluruh CGP angkatan 10 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir megikuti Lokakarya Orientasi bersama kepala sekolah dan pengawas yang dilaksanakan di SD Negeri 8 Talang Ubi dan dibuka oleh BBGP Provinsi Sumatra Selatan dan di sesi kedua dipandu langsung oleh Pengajar Praktik. Pada sesi kedua, kami dibimbing Pengajar Praktik untuk menyusun kesepakatan kelas dan mendefinisikan harapan dan kekhawatiran yang dirasakan. Selanjutnya kami dibimbing untuk menemukan strategi/cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran yang dirasakan dan bagaimana cara mewujudkan harapan yang telah dituliskan.

Selanjutnya, saya juga mengikuti kegiatan ruang elaborasi pemahaman yang dilaksanakan secara daring pada 27 Maret 2024. Sebelum kegiatan kami diminta untuk mengisi form pertanyaan yang nantinya akan didiskusikan dengan instruktur. Kegiatan ini dibersamai Bapak Budi Santosa dari Sanggar Anak Alam. Dalam kegiatan ini, saya mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman dari isntruktur dan teman-teman CGP. Selanjutnya, CGP diminta untuk membuat karya demostrasi kontekstual pada 28 Maret 2024 mengenai pengembangan dan penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas dan sekolah.

Feeling (Perasaan)

Pada awal pendidikan CGP angkata 10 tahun 2024, saya merasa cemas dan khawatir serta sedikit ragu dalam mengikuti kegiatan CGP angkatan. Kekhawatiran saya dilatarbelakangi oleh padatnya jadwal kegiatan guru penggerak dan waktu kegiatan yang sangat lama. Saya khawatir apakah saya dapat menyeleaikan semua tugas yang diberikan dan apakah saya dapat konsisten dalam mengikuti kegiatan CGP angkatan 10 ini. Namun, setelah merenung dan berpikir kembali, saya bertekad untuk terus berusaha dan berkomitmen untuk dapat mengikuti kegiatan CGP angkatan 10 ini dan menyelesaikan semua tugas yang terdapat di dalamnya. Saya akan terus melangkah karena saya ingin menjadi pendidik yang baik.

Sejalan dengan perjalanan waktu, setelah belajar bersama fasilitator dan pengajar praktik dan saling bertukar pikiran dengan teman sesama CGP angkata 10, saya merasa senang dan termotivasi. Saya senang dapat bertemu dengan teman baru dan sangat menginspirasi saya untuk terus mengikuti program guru penggerak.

Saya juga merasa sangat senang karena dalam program CGP ini, khususnya pada modul 1.1 saya mendapat banyak ilmu baru mengenai dasar-dasar pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Meskipun pada saat ini saya belum dapat mempraktikan ilmu yang saya dapat dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya KBM karena sedang adanya kegiatan penilaian sumatif tengah semester genap dan kegiatan ramadhan di sekolah saya.

Finding (Pembelajaran)

Melalui pembelajaran pada modul 1.1. tentang dasar-dasar pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, saya mulai memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan merupakan sebuah tuntunan, yaitu menuntun anak untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Dalam pembelajaran pendidik hanya berperan sebagai fasilitator yang bertugas meberikan bimbingan dan tuntunan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran haruslah berpusat pada siswa dan memberikan kemerdekaan dalam belajar kepada siswa. Pendidik harus menyadari bahwa setiap siswa memiliki karakter yang berbeda dan kebutuhan yang berbeda.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman. Namun, sebagai pendidik harus menyadari pula bahwa tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu disaring dan diselaraskan dulu. Pendidik haruslah dapat menyaring informasi dan budaya yang masuk dan menyelaraskan dengan nilai kemanusiaan dan budaya yang ada di Indonesia. Jangan sampai budaya yang masuk melunturkan nilai kemanusiaan dan budaya asli Indonesia.

Setelah mempelajari modul 1.1 tentang dasar-dasar filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara ini, saya menyadari bahwa pembelajaran akan menjadi efektif jika kita memberikan tuntunan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa dan menjadikan siswa sebagai subjek dalam pembelajaran, yang artinya kita menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Selain itu, diperlukan pula pemberian kemerdekaan belajar kepada siswa untuk dapat mengelola pembelajaranya secara mendiri dan pendidik berperan sebagai fasilitator atau pembimbing agar siswa tidak kehilangan arah.

Future (Penerapan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun