Jika aku diperbolehkan untuk menjawab sendiri, jawaban yang sangat sederhana namun kompleks serta penuh keyakinan adalah "YA". Dunia sekarang mungkin bukan tempat yang bersahabat lagi bagi sang idealisme, ini merupakan surga bagi para pemain pasar, tetapi berhenti bermimpi bukanlah jalan keluar. Aku tidak ingin menyebarkan pesimisme.Â
Kita memang harus bermimpi karena berperan sebagai pelita cahaya bagi diri, walaupun ada dua hal yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan, yaitu bagaimana menemukan keseimbangan antara idealisme dengan realita dunia serta bagaimana menerapkan prinsip DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal) secara penuh.Â
Idealisme memang tidak bisa membeli makan, tetapi jika kita bisa sedikit mengkompromikan idealisme dengan realita kehidupan, mungkin aku bisa bahagia. Tetapi satu kata mutiara "Hasil tidak akan mengkhianati proses" menjadi mantra baruku dalam kehidupan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H