"Hitam bukan kelam, Keriting bukan rusak. Karena hitam dan keriting adalah martabat."
Hal ini menjadi inspirasi tersendiri bagi kami karena berelasi dengan Asian Games saat ini. Walaupun Jakarta dan Palembang terpilih menjadi saksi langsung perhelatan akbar ini, tetapi martabat Indonesia yang dibawa didalamnya. Artinya, tanggung jawab untuk mendukung bersama dan menyukseskan kompetisi yang mempertemukan negara-negara di seluruh benua Asia.Â
Asian Games sejatinya membawa kita kepada satu konsep bahwa nilai bangsa tidak diukur dari identitas, jumlah populasi penduduk, kemampuan ekonomi, perkembangan teknologi dan pembangunan, hingga luas geografis suatu negara. Melainkan bagaimana cara dan hasil meraih prestasi dengan kompetisi yang adil.Â
Selain itu, Asian Games 2018 membawa setiap warga masing-masing negara untuk kembali membarakan nasionalismenya. Secara khusus bagi Indonesia Asian Games 2018 memiliki blessings in disguise karena keberagaman Indonesia menjadi suatu peluang besar untuk Indonesia meraih bintang baik sebagai tuan rumah maupun sebagai pemenang.Â
Kalaupun tidak menjadi nomor satu, setidaknya perjuangan yang telah dilakukan dapat melatih diri untuk solid dan sportif dalam setiap kompetisi apapun dalam membangun peradaban manusia. Maka pantaslah reff theme song Asian Games 2018 terlantun seperti ini:
"Kalau menang berprestasi
Kalau kalah jangan frustasi
Kalah menang solidaritas
Kita galang sportifitas."
Energy of Asia ini sepatutnya menyadarkan setiap komponen bangsa untuk habis-habisan mendukung suksesnya pelaksanaan Asian Games 2018. Hal ini senada dengan pernyataan yang terinspirasi dari wanita asal Papua tadi, yaitu:
"Asian Games bukan hura-hura.