Selain itu, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan merusak hati. Batasi konsumsi alkohol dengan mengikuti anjuran standar kesehatan, seperti tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria.
5. Cek Kesehatan Secara Rutin
Mengetahui kadar kolesterol dalam darah secara berkala sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau kolesterol tinggi. Pemeriksaan laboratorium untuk kolesterol bisa dilakukan setiap 1-2 tahun, tergantung kondisi kesehatan dan risiko.
Selain cek kolesterol, lakukan pula pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah secara rutin, karena faktor-faktor ini saling berkaitan dalam meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
6. Kendalikan Stres
Stres yang berlebihan bisa mempengaruhi pola makan, memicu kebiasaan merokok, atau mendorong konsumsi alkohol yang berlebihan. Semua faktor ini berpotensi meningkatkan kolesterol. Menerapkan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau sekadar berjalan santai di alam terbuka dapat membantu menjaga keseimbangan mental dan fisik.
Kesimpulan
Pencegahan kolesterol tinggi memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan perubahan pola makan, aktivitas fisik, serta gaya hidup secara keseluruhan. Dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh, meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, dan mengelola stres, Anda dapat menjaga kadar kolesterol tetap normal dan mengurangi risiko penyakit serius. Tak kalah penting, cek kesehatan secara rutin untuk memastikan bahwa upaya pencegahan yang Anda lakukan berjalan efektif.
Penerapan gaya hidup sehat bukan hanya mencegah kolesterol tinggi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Mari mulai hidup sehat dan jaga kesehatan jantung sejak dini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H