Mohon tunggu...
Rizky Ridho Pratomo
Rizky Ridho Pratomo Mohon Tunggu... Relawan - Menulis untuk mengeskpresikan apa yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata

Seorang overthinking yang membangkitkan kembali hasrat menulis untuk diri sendiri dan orang lain, bukan karena pekerjaan maupun tuntutan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

6 Relasi yang Harus Kita Jaga, Nomor 6 Banyak Orang Nggak Sadar

22 Juli 2024   19:12 Diperbarui: 22 Juli 2024   19:20 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam hidup, menjaga relasi teramat penting. Bagi penulis, salah satu fondasi dari kehidupan adalah soal relasi. Relasi ini menjadi bahan bakar dalam kehidupan kita dan membuat kita hidup sebagai manusia. Saya menyadari bahwa ada enam relasi yang perlu kita jaga dan pelihara.

Relasi dengan Tuhan

Bagi saya, ini yang menjadi paling utama dan fundamental. Manusia adalah ciptaan Tuhan, dan salah satu tugas yang diberikan Tuhan adalah beribadah kepada-Nya. Beribadah di sini bukan hanya tentang melaksanakan kewajiban, melainkan juga menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan. Sebuah hubungan spiritual yang kuat memberikan ketenangan batin dan arah hidup yang jelas.

Ibadah, misalnya, menjadi media untuk berdialog dengan Tuhan, menyampaikan permohonan, bahkan mungkin cerita kehidupan. Selain ibadah, ada banyak cara lain untuk memperkuat relasi dengan Tuhan, seperti membaca kitab suci, berdoa, dan merenung. Terlepas dari bentuk ibadah yang dipilih, menjaga relasi dengan Tuhan adalah relasi yang teramat penting karena dari sinilah kita memperoleh kekuatan dan hikmah dalam menjalani kehidupan.

Relasi dengan Manusia

Hidup adalah soal berinteraksi dengan sesama manusia. Kebutuhan akan interaksi tertanam dalam setiap manusia, bahkan bagi mereka yang memiliki kepribadian tertutup sekalipun. Menjaga interaksi dengan sesama manusia penting karena membuka banyak kesempatan dalam kehidupan kita, baik dalam karier, persahabatan, maupun hanya sekadar silaturahmi.

Membangun relasi yang baik dengan orang lain melibatkan sikap empati, pengertian, dan kejujuran. Kemampuan untuk mendengarkan dan memahami perasaan serta pikiran orang lain adalah kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis. Selain itu, menjalin relasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya juga memperkaya wawasan kita dan membantu kita menjadi individu yang lebih toleran dan bijaksana.

Relasi dengan Alam

Alam adalah entitas yang berkontribusi besar dalam kehidupan manusia. Alam meliputi segala jenis flora dan fauna. Relasi dengan alam menjadi semakin penting karena dampak perubahan iklim yang semakin nyata serta banyak fauna yang mulai punah. Terlebih, Bumi hanya satu dan kita belum memiliki kemampuan untuk mengkolonisasi planet lain.

Menjaga relasi dengan alam berarti kita harus memperhatikan cara kita berinteraksi dengan lingkungan. Mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah, dan memilih transportasi ramah lingkungan adalah beberapa langkah kecil yang bisa kita lakukan. Selain itu, ikut serta dalam kegiatan pelestarian alam, seperti penanaman pohon atau pembersihan pantai, juga merupakan cara efektif untuk menunjukkan kepedulian kita terhadap lingkungan.

Relasi dengan Diri

Ini adalah hasil perenungan saya sendiri. Karena kesibukan yang sangat padat, kita mungkin luput bahwa kita perlu menjaga diri, baik secara fisik, spiritual, dan mental. Kita perlu berdialog dengan diri sendiri, memetakan apa yang sudah baik atau belum, serta menganalisis apa yang bisa dilakukan di masa depan. Tidak kalah penting, inner-self memiliki cara untuk berkomunikasi dengan kita, seperti mengirim sinyal-sinyal: kapan harus berhenti dan beristirahat.

Relasi dengan diri sendiri melibatkan self-care dan self-reflection. Self-care mencakup aktivitas seperti berolahraga, menjaga pola makan sehat, dan cukup istirahat. Self-reflection, di sisi lain, melibatkan introspeksi dan evaluasi diri secara rutin untuk memahami perasaan dan pikiran kita. Dengan menjaga relasi yang sehat dengan diri sendiri, kita bisa menjadi individu yang lebih kuat dan bahagia.

Relasi dengan Pekerjaan

Sebagian masyarakat menghabiskan waktunya untuk bekerja. Artinya, kehidupan kita bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk tergantung pada apakah kita berada di pekerjaan yang tepat. Apabila kita menyenangi pekerjaan tersebut, tentu akan lebih mudah menjalani hari-hari kita. Namun, jika kita tidak menyenangi suatu pekerjaan, kita bisa mempertanyakan untuk apa kita bekerja di sini?

Bagi saya, pekerjaan yang tepat membawa energi yang positif bagi diri. Pekerjaan yang sesuai dengan passion dan minat kita tidak hanya memberikan kepuasan finansial, tetapi juga kepuasan emosional dan mental. Jika kita merasa tidak cocok dengan pekerjaan saat ini, penting untuk mencari tahu apa yang sebenarnya kita inginkan dan mencoba mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan nilai dan tujuan hidup kita.

Relasi dengan Uang

Saya menyadari pentingnya edukasi finansial dan bagaimana kita memandang uang. Uang sebenarnya adalah hal yang netral. Mereka tidak jahat ataupun baik. Bagaimana perasaan kita saat menerima dan mengeluarkan uang dan memanfaatkannya itulah yang jadi penentu apakah uang itu jahat atau baik.

Menjaga relasi yang sehat dengan uang melibatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang bijaksana. Membuat anggaran, menabung, berinvestasi, dan menghindari hutang yang tidak perlu adalah beberapa langkah yang bisa kita lakukan. Selain itu, penting untuk menyadari bahwa uang bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk mencapai tujuan dan memberikan kesejahteraan bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan demikian, kita bisa hidup dengan lebih tenang dan seimbang dalam hal keuangan.

Semoga kita semua bisa menjaga enam relasi ini dengan baik dan bijak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun