Mohon tunggu...
Rizky Ridho Pratomo
Rizky Ridho Pratomo Mohon Tunggu... Relawan - Menulis untuk mengeskpresikan apa yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata

Seorang overthinking yang membangkitkan kembali hasrat menulis untuk diri sendiri dan orang lain, bukan karena pekerjaan maupun tuntutan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Menormalisasi Bicara Perasaan dan Kabar

24 Februari 2024   19:46 Diperbarui: 24 Februari 2024   19:58 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menyadari bahwa di dunia sekarang, saya perlu lebih menunjukkan kasih sayang. Saya tidak tahu siapa yang butuh bantuan saya, siapa yang mungkin sedang tidak baik-baik saja, at least, saya mencurahkan kasih sayang dan cinta.

Apakah itu sulit? Tergantung pengalaman setiap orang, itu bisa sulit. Ada yang mungkin terus-terusan memberikan cinta dan kasih sayang, tetapi orang tidak merespon dengan baik. Saya yakin ada beragam pengalaman. Namun, pelan-pelan, menormalisasi bicara perasaan dan kabar menjadi awal mencegah ancaman kesepian yang ada di sekeliling kita.

Kalaupun ada yang curhat, sebisa mungkin saya mendengarkan dengan baik dan tanpa prasangka. Mungkin mereka lagi membutuhkan pendengar. Itu kadang sulit, saya akui itu. Namun, bisa jadi perasaan mereka jadi lebih baik setelah bercerita. Sadar atau tidak, kita membutuhkan orang untuk menjadi pendengar setia perasaan kita.

Tidak semua orang akan terbuka ketika menanyakan kabar dan perasaan. Tetapi, menanyakan kabar dan perasaan harus dinormalisasi. Terlepas beragamnya jawaban yang diterima, pertanyaan "Bagaimana perasaan kamu hari ini?" menunjukkan kepedulian dan cinta kasih sesama manusia.

Jadi, mari normalisasi bicara perasaan dan kabar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun