Alasan orang kenapa suka dengan zona nyaman adalah untuk menghindari kegagalan. Kegagalan adalah momok yang menakutkan, dan saya pun sepakat dengan itu. Orang lebih suka melihat kita gagal dibandingkan kita sukses. Orang akan lebih mudah menilai kita dari aspek kegagalannya.Â
Riset Yldrm et al. (2023) saat meneliti tentang ketakutan akan gagal di diri atlit menemukan jika atlit lebih melihat potensi kerugiannya saat mendekati suatu pertandingan. Ketakutan seperti itu menjadi alasan ketiga yang membuat kita tidak berani untuk melangkah maju dan meraih visi kita.Â
Tiga alasan itulah yang menurut saya membuat visi itu mahal. Mahal karena dalam eksekusinya, kita akan menemukan kegagalan, ketidaknyamanan, cemooh, merasa stres dan cemas, dan lain sebagainya. Kita takut kehilangan apapun, sehingga membuat kita tidak berani meraih visi kita. Makanya, hanya beberapa persen orang yang berhasil dan meraih impian dan visinya.Â
Oleh karena itu, memiliki visi bukan hanya sekadar bermimpi dan berangan-angan, tetapi juga perlu keberanian untuk melangkah. Satu langkah kecil akan sangat berarti kedepannya daripada tidak melangkah sama sekali.Â
Perjalanan menuju sukses ibaratnya seperti berada di dalam labirin: banyak jalan yang lancar, tetapi banyak juga yang buntu. Kita perlu mengerahkan segenap kemampuan kita agar bisa mencapai garis akhir di dalam labirin.Â
Hidup memang hanya sekali, tetapi terperangkap dalam labirin bukan pilihan. Saya harap, di tahun 2024 ini, kita sudah berani menentukan arah dan melangkah dengan berani. Walaupun langkah itu kecil, tetapi itu lebih berarti.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H