Mohon tunggu...
M Ridho Pramadhoni
M Ridho Pramadhoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fisip Unsri

International Relation 19

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Nuklir : Perkembangan Senjata Nuklir dan Laporan Departemen Pertahanan Amerika Serikat tahun 2020

2 Desember 2021   23:31 Diperbarui: 2 Desember 2021   23:58 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adanya penggunaan bom yang diluncurkan ke Hiroshima tepatnya tanggal 6 agustus 1945 dan juga di Nagasaki pada 9 agustus 1945. Dimana setelah itu maka berakhirnya Perang Dunia II yang dimenangkan oleh sekutu. 

Di lain sisi hal tersebut memberikan dampak terhadap lingkungan internasional karena dengan hal tersebut, dunia internasional pun telah mengubah sikap dalam menggunakan senjata nuklir yang biasanya di situasi perang. Telah terbukti kekhawatiran tersebut di saat terjadinya perang dingin dimana timbulnya negara negara yang saling berlomba dalam senjata nuklir, baik antara negara negara blok barat maupun blok timur. (Kusuma, 2019)

Dengan hal tersebut maka isu tentang senjata nuklir pun menjadi sorotan di mata dunia dan masuk dalam topik Hubungan Internasional. Karena pada masa perang dingin dimana negara berlomba lomba dalam mengembangkan nuklir secara besar besaran di antara negara negara besar yang bertujuan untuk menjadi super power. Maka timbulnya kesadaran bagi masyarakat internasional tentang bahayanya senjata nuklir tersebut yang semakin meningkat. 

Sepertinya halnya pada masa perang dingin terdapat 2 pihak, yaitu pihak yang mengembangkan produksi dalam senjata senjata nuklir dan pihak yang berupaya dalam membatasi proliferasi dalam pengembangan dan penggunaan senjata nuklir tersebut. pihak tersebut bukan hanya negara negara nuklir termasuk juga negara negara non nuklir karena menghindari keterlibatan dalam persaingan kedua negara adidaya dalam meningkatkan produksi senjata nuklir.

Konferensi konferensi setelah perang dunia yang dilakukan dunia internasional yang menyangkut energi nuklir selalu memngarahkan kepada 2 prinsip yaitu , pertama, “Atoms for War” atau penggunaan senjata atau energi nuklir untuk berperang. Kedua, “Atoms for Peace” atau penggunaan senjata nuklir atau energi nuklir untuk perdamaian. (Kusuma, 2019)Tapi dalamm perkembangan dunia sekarang, bahwa pembuatan senjata nuklir bukanlah rahasia lagi yang dimana bahan utamanya adalah Plutonium dan bahan utama tersebut sudah dapat di produksi secara besar besaran dalam sektor sektor nuklir di berbagai negara. Dan hal tersebut membuat negara negara yang memiliki reaktor nuklir memliki potensi dalam penembangan senjata nuklirnya sendiri.

Perang nuklir memiliki bentuk fenomena yang hampir sama seperti lukisan dari seniman ilmiah David Hardy dalam menggambarkan situasi dinosaurus pada dahulu kala yang telah dialami zaman dinosaurus dimana asteroid yang menabrak bumi dan membuat langit pada saat itu menjadi lava merah yang panas dan langit yang bersinar memulai segalanya dengan api yang sangat besar dan awan awan yang berisikan asap  telah menyelimuti atmosfer dan ke atasnya yang menghalangi sinar matahari mencapai bumi. 

Dan membuat fotosintetis berhenti dan makhluk hidup di laut ataupun di darat mengalami kematian, hal tersebut merupakan takdir tentang asteroid yang menabrak bumi dan membinasakan 70 spesies makhluk hidup di planet ini. Seperti halnya sekarang nasib yang sama tentang dinosaurus. Bukan membahas tentang tabrakan asteroid dengan bumi tapi membahas tentang perang nuklir, bedanya adalah itu bukan kesalahan sendiri oleh dinosaurus tapi takdir sedangkan perang nuklir merupakan benar benar kesalahan kita , tapi masih ada hal hal yang dapat dilakukan dalam mencegah nasib yang sama terjadi. (Toon, 2018)

Karena tidak dapat dipungkiri bahwa suatu saat kita melihat rudal rudal yang menghantam daerah kita karena tempat kita tinggal merupakan daerah yang memiliki industry penting ataupun pangkalan militer dan banyaknya kegiatan pemerintahan terjadi. Hal tersebut sangat masuk akal karenaa era yang sangat berbahaya telah dialami pada saat ini, hampir 15.000 senjata nuklir yang berada di planet ini dan ada 9 negara pemegang senjata nuklir yang sedang berkonflik, yaitu Amerika Serikat dan Korea Utara, NATO dan Rusia, India dan Pakistan . dalam perang dunia ke II Penemuan Bom Atom dimana pesawat Enola Gay yang membawa satu bom tersebut dan dijatuhkan ke daratan Hiroshima dan membuat ratusan ribu orang tewas dan memberikan dampak yang sangat luas, (Bey, 1989)

 Dengan beriringnya waktu telah adanya bom yang diciptakan lebih kuatm yaitu bom hydrogen dan pada tahun 1960 dimana ada pesawat yang membawa lima bom hindrogen yang setara dengan 500 Bom yang menghantam daratan Hiroshima. Dimana amerika serikat dan juga rusia yang memiliki angkutan untuk membawa bom bom tersebut bukan hanya pesawat tapi juga kapal selam nuklir yang berisikan rudal, yang Bernama kapal selam rudal Trident yang berisikan ratusan bom hydrogen dan memiliki daya ledak melebihi 1.000 Bom Hiroshima. Maka dengan hal itu kita dapat memahami bagaimana kekuatan dan juga target nya dapat memberikan dampak kerusakan dan korban jiwa yang akan ada jika bom tersebut digunakan.

Owen Brian Toon yang merupakan seorang profesor Ilmu Atmosfer dan Kelautan dalam videonya yang berjudul “ I’ve Studied nuclear war for 35 years-You should be worried.” menggambarkan ketika Amerika Serikat menyerang Korea Utara tepatnya di Pyongyang yang merupakan ibu kota dari Korea Utara dengan menggunakan salah satu bom terkecil yang ada di dalam kapal selam tudal Trident tesebut dapat diperkirakan 500.000 jiwa akan mati. Dia menjelaskan bahwa 4 cara berbepa dalam pembunuhan yang terjadi akibat dari senjata nuklir. 

Dibagi menjadi 4 lingkaran dari yang kecil sebagai pusat pengeboman nuklir sampai lingkaran besar yang merupakan 6 mil diameter dari pusat pengeboman. Dari lingkaran paling kecil yang merupakan pusat pengeboman nuklir akan terjadinya Radiasi yang dilepaskan dari bom atom, radiasi tersebut mampu membunuh 50 sampai 90% dari warga yang berada di Pyongyang yang berlangsung sampai beberapa minggu ke depan.

 Sampai hingga lingkaran yang berdiameter 6 mil tersebut akan terjadinya ledakan cahaya yang sangat terang dan membuat kulit akan mengalami luka bakar yang sangat berakibat fatal bahkan benda benda kering seperti daun, pakaian pun dapat terbakar. Dan sebaliknya hal tersebut akan membuat serangan balik yang akan dilakukan oleh korea utara, ketika korea utara menggunakan senjata yang berukuran sama dengan yang digunakan amerika mungkin korban jiwa di amerika serikat sekitar 150.000 orang dalam radius 6 mil. Gambaran yang diberikan oleh Owen Brian Toon tersebut adalah scenario yang mengerikan ketika masing masing negara menggunakan satu senjata nuklirnya. Dan faktanya Amerika serikat dan juga Rusia memiliki 4.000 senjata nuklir yang strategis. (Toon, 2018)

Hal tersebut memberikan dampak yang besar bagi kehidupan di dunia tentunya dimana itu merupakan dampak yang terjadi pada daerah pengeboman hal tersebut merupakan pertimbangan yang diberikan oleh pasukan militer tapi apakah hal tersebur dapat terjamin , dimana kita tahu bahwa dampak yang terjadi akibat terbakarnya hutan yang menyebabkan ¾ spesies makhluk hidup termasuk dinosaurus terbunuh dengan cepat. 

Hal tersebut juga dapat kita samakan dengan dampak ketika terjadinya Perang nuklir di dunia. 

Dimana setelah terjadinya perang nuklir akan membuat kota kota terbakar terus menerus yang merupakan kerusakan yang ditimbulkan dan tidak dapat di perbitungkan oleh militer, dengan kerusakan tersebut dapat membuat punahnya peradaban manusia. 

Bahkan ketika terjadinya perang nuklir antara india dan Pakistan yang merupakan negara dengan kekuatan nuklir terkecil, yang hanya ratusan senjata seukuran bom Hiroshima dapat membuat kita mati dengan konsekuensi yang mungkin tidak terpikir oleh para jenderal india maupun Pakistan. 

Seperti pendapat yang diberikan oleh Luke Oman dan Alan Robock memberikan perhitungan tentang penyebaran asap atas dampak perang India dan Pakistan, hanya butuh waktu 2 minggu saja untuk menutupi seluruh bumi dengan asap tersebut. dan semakin tinggi sehingga tidak akan terjadinya hujan dan membuat asap akan tinggal di sana selama bertahun tahun dam membuat hilangnya persediaan makanan di dunia karena cuaca yang sangar buruk. (Robbock, 1988) Ira Helfand pun yang menjadi anggota peraih dari Hadiah Nobel Perdamaian Dokter Internasional untuk Pencegahan Perang Nuklir, memberikan perkkiraan bahwa kurang lebih 2 milyar manusia akan mengalami kematian setelah perang nuklir natara India dan Pakistan, karena setelah perang nuklir secara penuh makan suhu bumi akan mengalami penurunan seperti kondisi di zaman es dan membuat tanaman tidak akan mampu tumbuh dan diperkirakan 90% populasi dari makhluk hidup di bumi akan mengalami kelaperan dan peradaban pun akan hancur dan tidak akan ada yang mampu selamat dari hal itu, bahkan dampat tersebut akan terjadi kepada negara negara yang tidak memiliki senjata nuklir maupun negara negara yang tidak berpartisipasi dalam perang karena tidak ada negara yang akan aman ketika ledakan senjata nuklir tersebut terjadi. (Ira Helfand, 2013)

Laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang berisi 67 halaman dengan judulnya Joint Nuclear Operations yang diselesaikan tahun 2020 tapi baru dirilis pada tahun 2021 memperingati masyarakat dunia tentang resiko akan terjadinya Perang Nuklir. karena di tahun 2019 dimana media memberitakan bahwa rusia telah meluncurkan dua misil balistik  dari kapal selamnya yang bertenaga nuklir di Samudra Artik serta di laut Barents. Hal tersebut tidak memancing pergerakan Amerika Serikat, Amerika Serikat tetap menempatkan nuklir nya di negara anggota NATO yaitu italia, jerman , belgia dan juga Belanda dengan hal tersebut bahwa terjadinya perang nuklir merupakan ancaman yang nyata. 

Dalam laporan dari Pentagon tersebut dari tahun 2010 Amerika serikat telah mengurangi peran dari senjata nuklir dan telah menegosiasikan dengan musuh potensialnya tapi musuh potensialnya tidak mengurangi peran dari penggunaan senjata nuklir tersebut. diantaranya adalah Korea Utara yang merupakan negara dengan pengembangan nuklir dan memberikan ancaman proliferasi paling cepat dan sangat mengerikan dalam keamanan dan stabilitas internasional dimana mampu mengacaukan bentuk pemerintahan negara negara lain dan menimbulkan pertanyaan tentang komitmennya jangka panjangnya dalam melepaskan senjata nuklir tersebut. sedangkan china telah dilaporan telah mengembangkan senjata nuklir otonom Angkatan laut dan juga Angkatan udara yang dimana kedua sistem persenjataan nuklir tersebut belum dimiliki oleh Amerika Serikat sendiri. Rusia sendiri memberikan pendapatnya bahwa 2 senjata yang dikembangkan oleh China adalah untuk melawan pertahanan dari Amerika Serikat terhadap rudal balistik milik Amerika Serikat. 

Dan hal tersebut dibantah oleh pemerintahan Amerika serikat bahwa sistem pertahanan tersebut dirancang untuk melindungi tanah air yang mereka miliki dari serangan Rudal dari Korea Utaraa bukan tehadap Rusia maupun China. (DONOHUE, 2020)

Laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat menggambarkan situasi perkembangan senjata nuklir yang di takuti oleh masyarakat internasional saat ini, walaupun dimana Amerika serikat dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa Amerika Serikat telah menurunkan peran dari penggunaan Senjata Nuklir itu sejak dari tahun 2010 dengan  tujuan untuk membuat negara negara yang sedang memperkembangkan senjata nuklir turut ikut dalam mengurangi peran dari senjata nuklir. dimana dengan hasil dari konferensi konferensi setelah perang dunia ke II tentang prinsip dari nuklir yaitu Nuklir untuk berperang atau Nuklir untuk perdamaian , mungkin sama kaitannya dengan pemikiran dari Clausewitz (1976) tentang arti perang sendiri yaitu Tindakan kekerasan untuk memaksa musuh melakukan kehendak kita yang dimana art tersebut memberikan 2 aspek penting tentang aspek perteema yaitu, perang sebagai bentuk alat dalam meujudkan tujuan politik sehinnga membedakan dari bentuk tujuan kekerasan lainnya, dan aspek kedua tentang perang merupakan straategi yang terpisah dari bentuk persaingan termasuk politik, militer dan ekonomi. 

Karena pandangan Clausewitz yang menjelaskan bahwa tidak aka nada yang memulai perang atau tidak ada yang melakukan peran dengan jelas tanpa adanya keinginan yang jelas dalam melakukan peperangan. Bahkan Amerika sendiri yang memiliki Pertahanan rudal tercanggih saat ini belum mampu memberikan gambaran tentang dampak dari terjadinya perang dan Amerika sendiri pun bertujuan untuk menurunkan dari peran Senjata nuklir, Hal tersebut menjelaskan bahwa tidak ada negara yang berani memulai perang Nuklir tanpa kepastian yang jelas dari dampak dan apa yang ingin dicapai dari perang tersebut.

Daftar Pustaka

Bey, A. (1989). Bom Atom DI atas Hiroshima. Journal Of Medical Science Jilid 21 nomor 3, 83-86.

DONOHUE, D. J. (2020). Joint Nuclear Operations. Virginia: Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Hardy, D. A. (n.d.). Past Auction. Moment of Extinction , 1984. Artnet, British.

Ira Helfand, M. (2013). NUCLEAR FAMINE: TWO BILLION PEAOPLE AT RISK ? " Global Impacts of Limited Nuclear War on Agriculture, Food Supplies, and Human Nutrition ". International Physicians for the Prevention of Nuclear War Physicians for Social Responsibility.

Kusuma, M. J. (2019). Ancaman Perang Nuklir. UNIKOM Journal, 12-14.

Robbock, A. (1988). Enhancement of surface cooling due to forest fire smoke. Science, 911-913.

Toon, O. B. (2018, februari 1). I've studied nuclear war for 35 years -- you should be worried. | Brian Toon | TEDxMileHigh. Retrieved from Youtube.com: https://www.youtube.com/watch?v=M7hOpT0lPGI&t=314s

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun