Mohon tunggu...
Ridho Desta Alfian
Ridho Desta Alfian Mohon Tunggu... Lainnya - Marketing Communication - Universitas Mercu Buana

Ridho Desta Alfian | 44323010102 | Fakultas Ilmu Komunikasi | Universitas Mercu Buana | Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB | Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo M.Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpikir Positif dalam Menghadapi Ujian

14 Oktober 2023   15:27 Diperbarui: 14 Oktober 2023   15:30 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Shala
Agenda menghilangkan stres menurut Islam yang pertama yaitu melaksanakan shalat. Sebab, shalat yaitu media kita mengadakan komunikasi kepada Allah SWT. Dengan menjaga shalat harus serta mengerjakan shalat sunnah yang telah dianjurkan, dapat turut membantu menjaga ketentraman hati hingga mampu mengatasi segala permasalahan emosional yang kita rasakan. Menempuh shalat pula, kita dapat mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yang mana tiada sama berat yang lebih patut selain menghadap kepada-Nya. Selain itu, shalat juga dapat membuat kita benar lebih tenang dan damai.

Dengan shalat, lelah fisik, beban masalah, ketidakstabilan emosi dan beragam permasalahan lainnya tidak akan mengganggu kita lagi. Dengan catatan, kita sebisa mungkin melaksanakan shalat dengan khusyu'.

Shalat yaitu obat untuk beragam penyakit sekaligus penolong. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q. S. Al Baqarah : 153).

2. Berdoa
Agenda menghilangkan stres menurut Islam berikutnya yaitu berdoa. Allah memang sudah pasti mengetahui apa yang kita inginkan sekalipun kita tidak mengucapkannya. Akan tetapi, dengan berdoa langsung kepada Allah sama gunanya kita berucap kepada-Nya, yang mana secara tidak langsung juga akan membuat perasaan benar jauh lebih lega.

Anggap saja kita sedang curhat kepada Allah SWT tentang apa yang sedang kita hadapi yang membuat kita stres. Namun, bukan berfaedah dalam curhatan itu kita berkeluh-kesah, lantas mempersalahkan Allah atas apa yang terjadi.

Kita berdoa, mengadakan komunikasi, curhat kepada Allah; dengan harapan kita diberi kemudahan, kekuatan, dan ketabahan dalam menghadapi segala jenis cobaan hidup yang Allah berikan. Dengan begitu, kita dapat lebih optimis dalam menempuhnya.

3. Mendasari Niat dengan Ikhlas
Ikhlas yaitu hal paling paling dasar dan paling penting dalam setiap amal ibadah maupun perbuatan yang kita lakukan. Ikhlas ibarat sebuah jembatan yang menghubungkan kita terhadap jalan keselamatan menuju akhirat.

Ikhlas juga menghadirkan ketenangan jiwa di dalam diri kita dan dapat menyelamatkan kita dari adzab Allah SWT. Bila semua perbuatan kita niatkan dengan ikhlas demi mengharap ridha Allah, Insya Allah apapun hasil yang diperoleh tidak akan membuat kita stres.

4. Berdzikir
Agenda menghilangkan stres menurut Islam selanjutnya yaitu berdzikir. Dzikir gunanya mengingat Allah; tidak hanya dalam lisan tetapi juga untuk setiap perbuatan yang kita lakukan. Hadirkan Allah disetiap hela napas kita dengan berdzikir, dengan begitu kita akan dihasilkan menjadi tenang sebagaimana firman Allah SWT yang artinya;

"Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati dihasilkan menjadi tenteram." (Q. S. Ar-Ra'd).
Berdzikir yang diniatkan untuk Allah akan dihasilkan menjadi suatu ketentraman hati, telebih dzikir yang banyak mengandung kalimat-kalimat mengesakan Allah, seperti ayat kursi maupun dzikir lainnya.

5. Bersyukur dan Berserah Diri (Tawakal)
Salah satu kunci dalam menghadapi stres yaitu selalu bersyukur dan menerima segala pemberian Allah SWT. Hal ini telah diajarkan di dalam Al-Qur'an surat Al-Fatihah ayat 2 dan Al-Baqarah ayat 156 yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Innalillahi wa inna ilaihi raajiun"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun