Mohon tunggu...
ridhodedeutomo53010220023
ridhodedeutomo53010220023 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Interaksi Politik Dan Etika Dalam Era Digital : Tinjauan Atas Aktivitas Politik Anak Muda Di Media Sosial

27 Desember 2024   05:44 Diperbarui: 27 Desember 2024   05:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesadaran politik  generasi muda.  Selain itu, penting  untuk menciptakan ruang diskusi yang aman dan inklusif di media sosial di mana generasi muda dapat berbagi pandangan dan terlibat dalam dialog tanpa takut akan penilaian negatif atau serangan pribadi. Mendorong partisipasi dalam organisasi pemuda dan komunitas lokal juga dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan rasa kepemilikan mereka dalam proses politik dan memperkuat jaringan dukungan di antara mereka. Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan ini, generasi muda tidak hanya dapat mengatasi tantangan yang ada, namun juga secara aktif berkontribusi  dalam membentuk masa depan politik yang lebih etis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Kesimpulan 

Terakhir, artikel "Interaksi politik dan etika di era digital: Tinjauan aktivitas politik anak muda di media sosial" mengemukakan bahwa interaksi politik anak muda di era digital merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Kaum muda menghadapi berbagai tantangan politik dan etika di media sosial, termasuk penyebaran informasi yang tidak terverifikasi, polarisasi opini, dan ketidaktertarikan terhadap proses politik. Meluasnya berita palsu dan disinformasi dapat menghambat partisipasi aktif mereka, sementara tekanan sosial dan jejak digital seringkali membuat mereka enggan untuk terlibat secara terbuka.

 Namun, untuk mengatasi tantangan ini diperlukan peningkatan literasi digital untuk menyaring informasi yang benar, kolaborasi antara pemerintah dan lembaga pendidikan untuk memastikan pendidikan kewarganegaraan yang lebih baik, dan peran influencer dalam menyebarkan dan membangun informasi yang akurat. Kebijakan Meningkatkan kesadaran generasi muda. Selain itu, penting untuk menciptakan forum yang aman dan inklusif di media sosial agar generasi muda dapat berbagi pandangan dan terlibat dalam dialog tanpa takut akan penilaian negatif atau serangan pribadi.

 Mendorong partisipasi dalam organisasi pemuda dan komunitas lokal juga dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan rasa kepemilikan mereka dalam proses politik dan memperkuat jaringan dukungan di antara mereka. Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan ini, generasi muda tidak hanya dapat mengatasi tantangan yang ada, namun juga secara aktif berkontribusi dalam membentuk masa depan politik yang lebih etis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi para aktor politik dan komunitas digital untuk mendukung upaya generasi muda dalam meningkatkan interaksi politik yang etis dan inklusif demi masa depan demokrasi yang lebih baik. Dengan menerapkan pendekatan-pendekatan ini, generasi muda tidak hanya mampu mengatasi tantangan yang ada, namun juga secara aktif berkontribusi dalam membentuk masa depan politik yang lebih etis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi para aktor politik dan komunitas digital untuk mendukung upaya generasi muda dalam meningkatkan interaksi politik yang etis dan inklusif demi masa depan demokrasi yang lebih baik, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam sistem politik saat ini.

Daftar pustaka 

Andi Asari, Peran Media Sosial Dalam Pendidikan, (Yogyakarta: CV Istanah Agency, 2023). 

Ahmad Salman Farid, "Pengunaan Media Sosial Dalam Kampanye Politik Dan Dampaknya Terhadap Partisipasi Politik Dan Presespsi Publik", Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Vol 4 No 1 (2023).

Akmalia Nurul, S.Sos , Kajian Dan Dampak Pengunaan Media Sosial Bagi Anak Dan Remaja. ( Depok:Puskakom, 2017).

Asep Setiawan, Politik Luar Negeri Indonesia: Aktor Dan Struktur, ( Jakarta: Um Jakarta Press, 2018). 

 Dr. Anang Azhar.Ma, Komunikasi Politik Untuk Pencitraan Konsep Strategi Dan pencitraan politik (Medan:Perdana Publishing, 2017). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun