Mohon tunggu...
Ridho Brilliantoro
Ridho Brilliantoro Mohon Tunggu... wiraswasta -

Student of Life, Indonesian Words Composer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Pagi

24 Februari 2013   23:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:45 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adzan subuh berkumandang menyapa bumi, melantun dengan indah. Alunan harmonisnya berbisik disela jiwa yang terlelap, terjaga. Menyadarkan jasad bernyawa yang rindu bertemu Tuhannya. Subuh menjadi pertanda berakhirnya malam, berakhirnya gelap dan berawalnya pagi. Tetesan embun yang hadir menambah makna dalam peristiwa subuh ini. Subuh menjelang pagi. Dan sesaat lagi, sang energi bumi juga kembali menyapa, menyinari disetiap ruang kehidupan manusia, disela riuh rendah sajak menghidupi hidup.

Tentang pagi, tak ada yang lebih baik selain dengan mengingat-Nya yang pertama, Tuhan tak pernah lalai memperhatikan hamba-Nya.

Tentang pagi, yang menyediakan kualitas oksigen terbaiknya, sembari bersyukur akan nafas dan kesempatan hidup (kembali).

Tentang pagi, tanpa seorangpun yang tau takdir goresan cerita hari ini.

Menjalani hidup sejatinya adalah keikhlasan berada diantara pilar-pilar pilihan, lalu keberanian untuk memilih, kemudian berusaha dan berserah diri penuh kepada Tuhan.

Seperti pagi, yang memilih untuk memberi harapan dan kesempatan pada anak cucu adam untuk kembali memulai hidup, melakukan sebaik-baik hal sepanjang hari. Seperti pagi, yang tahu dengan sebenarnya bahwa ia akan berakhir ketika siang menjelang. Begitu seterusnya.

Allah tahu harimu kemarin tak sempurna, maka Dia hadiahkan pagi baru untukmu mulai berjuang lebih baik lagi

Fabiayyi ala Irobbikuma Tukadziban (Q.S. Ar-Rahman)

Jadi, selamat memulai hari. Selamat pagi?

// Ridho Brilliantoro, Bandung / 17 Februari 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun