Mohon tunggu...
Ridho Aulia Rahman
Ridho Aulia Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Ridho Aulia Rahman, seseorang yang menyukain Teknologi, sekarang dirinya sibuk menggeluti syntax demi syntax

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Deteksi Ancaman Siber: Akurasi AE-NET dalam Mengatasi Serangan SQLi

1 Oktober 2024   05:18 Diperbarui: 1 Oktober 2024   09:00 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan siber semakin menjadi perhatian utama di era digital ini, khususnya dengan berkembangnya teknologi berbasis web yang melibatkan sistem manajemen basis data. Salah satu jenis serangan yang paling mengkhawatirkan adalah SQL Injection (SQLi), yang memungkinkan peretas untuk menyusup ke dalam basis data melalui celah keamanan aplikasi web. Berdasarkan data terbaru, serangan SQLi menyumbang hampir 60% dari total insiden keamanan yang dilaporkan oleh perusahaan teknologi pada tahun 2022, menciptakan ancaman serius terhadap integritas data dan privasi pengguna.

Namun, di tengah meningkatnya ancaman ini, muncul solusi inovatif yang dapat meningkatkan efektivitas deteksi serangan SQLi: AE-Net. AE-Net adalah sebuah metode berbasis deep learning yang memanfaatkan arsitektur autoencoder untuk mendeteksi ancaman pada jaringan. Artikel yang dipublikasikan oleh Thalji et al. (2023) dalam jurnal IEEE memperkenalkan AE-Net sebagai terobosan baru dalam teknologi keamanan siber. Dalam pengujian yang dilakukan, AE-Net berhasil mencapai tingkat akurasi sebesar 96% dalam mendeteksi serangan SQLi, jauh lebih baik dibandingkan metode konvensional yang hanya mencapai akurasi sekitar 80-85%. Dengan tingkat false positive yang sangat rendah, AE-Net mampu membedakan dengan lebih akurat antara lalu lintas jaringan yang normal dan aktivitas mencurigakan.

Keunggulan utama AE-Net terletak pada kemampuannya untuk mengekstraksi fitur penting dari data jaringan secara otomatis, tanpa memerlukan intervensi manusia yang intensif. Teknologi autoencoder bekerja dengan cara mempelajari pola normal dari data yang diterimanya, sehingga ketika ada anomali yang muncul, seperti serangan SQLi, sistem dapat segera mendeteksinya dan mengambil tindakan pencegahan. Metode ini tidak hanya lebih cepat, tetapi juga lebih efisien dalam mengelola data dalam jumlah besar yang sering kali menjadi tantangan dalam deteksi ancaman siber.

AE-Net: Menjawab Kebutuhan Keamanan Modern

Salah satu keunggulan dari AE-Net adalah fleksibilitasnya yang dapat diterapkan di berbagai skenario keamanan jaringan, baik untuk perusahaan kecil maupun besar. Penggunaannya yang tidak memerlukan data label dalam jumlah besar menjadikan metode ini sangat cocok untuk lingkungan yang dinamis dan terus berkembang, di mana ancaman baru selalu bermunculan. Selain itu, pendekatan deep learning yang digunakan oleh AE-Net membuka jalan bagi pengembangan lebih lanjut dalam bidang keamanan siber, seperti deteksi serangan Distributed Denial of Service (DDoS) atau Cross-Site Scripting (XSS), yang juga merupakan ancaman signifikan bagi perusahaan teknologi modern.

Dengan hasil pengujian yang menunjukkan tingkat keberhasilan tinggi dalam mengurangi jumlah serangan yang lolos dari pengawasan, AE-Net mampu memberikan perlindungan tambahan yang sangat diperlukan di era di mana serangan siber semakin canggih. Implementasi teknologi seperti ini diharapkan dapat mengurangi dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh serangan siber. Menurut laporan yang dirilis oleh perusahaan keamanan siber global, kerugian akibat serangan SQLi pada tahun 2022 diperkirakan mencapai miliaran dolar, terutama dalam bentuk kehilangan data, reputasi perusahaan, dan kepercayaan pelanggan. Dengan adanya AE-Net, risiko ini dapat diminimalisasi secara signifikan.

Tantangan dan Masa Depan AE-Net

Walaupun AE-Net menawarkan banyak keunggulan, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam hal optimisasi kinerja pada sistem real-time. Mengingat volume data yang sangat besar dalam jaringan perusahaan skala besar, AE-Net perlu disesuaikan agar mampu bekerja secara efisien tanpa mengorbankan kecepatan dan akurasi deteksi. Selain itu, peningkatan dalam hal skalabilitas sangat dibutuhkan agar AE-Net dapat diimplementasikan pada berbagai jenis infrastruktur TI, baik lokal maupun cloud-based.

Namun, dengan perkembangan teknologi yang terus bergerak maju, harapan besar ada pada AE-Net untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Keberhasilannya dalam mendeteksi SQLi hanyalah awal dari potensi besar yang bisa diwujudkan di masa depan. Jika pengembangan ini terus dilakukan, AE-Net tidak hanya akan menjadi alat penting dalam pertahanan siber, tetapi juga sebagai standar baru dalam industri keamanan siber global.

Pada akhirnya, keberadaan AE-Net memberikan secercah harapan di tengah tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan dan institusi dalam menjaga integritas data mereka. Kecepatan, ketepatan, dan adaptabilitas AE-Net adalah jawabannya. Mari kita nantikan inovasi-inovasi lain yang akan memperkuat benteng pertahanan digital di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun