Di era digital yang semakin berkembang pesat, teknologi informasi (TI) telah menjadi tulang punggung bagi keberlangsungan operasional bisnis, terutama dalam industri yang berbasis teknologi. Namun, penggunaan teknologi yang masif dan kompleks menuntut adanya tata kelola yang tepat agar dapat berfungsi dengan baik dan mendukung tujuan strategis perusahaan. Dalam konteks ini, tata kelola TI yang efektif menjadi salah satu faktor kunci bagi organisasi untuk menjaga daya saing mereka di pasar global.
Pentingnya tata kelola TI yang kuat bukan hanya soal pengelolaan infrastruktur teknologi, tetapi juga melibatkan aspek-aspek seperti keamanan, pengelolaan risiko, hingga optimasi sumber daya. Salah satu kerangka kerja yang diakui secara global dan sering digunakan untuk mengelola tata kelola TI adalah COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies). Versi terbaru dari kerangka ini, COBIT 2019, memberikan panduan yang lebih fleksibel dan relevan dalam mengelola tata kelola TI di era transformasi digital.
Studi kasus yang diangkat oleh Laurentinus Heriyanto Setiadi dan Melissa Indah Fianty (2024) dalam artikel ilmiah mereka menunjukkan bagaimana penerapan COBIT 2019 mampu meningkatkan efisiensi operasional sebesar 15% di sebuah perusahaan teknologi digital setelah audit tata kelola TI dilakukan. Temuan ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata bahwa perusahaan yang mampu mengelola TI dengan baik akan lebih siap menghadapi tantangan bisnis yang dinamis dan kompetitif.
Manfaat Tata Kelola TI yang Efektif
Tata kelola TI yang baik memungkinkan perusahaan untuk mencapai beberapa hal penting, antara lain:
Efisiensi Operasional: Dengan manajemen yang terstruktur, sistem TI dapat beroperasi lebih efisien, meminimalkan downtime, dan mengurangi biaya operasional. Setiadi dan Fianty mencatat bahwa penerapan audit berbasis COBIT 2019 di perusahaan teknologi digital menghasilkan peningkatan efisiensi hingga 15%.
Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik: Dunia digital yang terus berkembang membawa banyak tantangan baru, termasuk risiko keamanan siber, kegagalan sistem, dan pelanggaran data. Tata kelola TI yang baik memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko-risiko ini lebih awal.
Dukungan terhadap Tujuan Bisnis: Tata kelola TI yang tepat dapat memastikan bahwa investasi dalam teknologi selaras dengan tujuan strategis perusahaan. Teknologi bukan lagi sekadar alat pendukung, tetapi juga menjadi pendorong utama bagi inovasi dan pertumbuhan bisnis.
Keamanan dan Kepatuhan: Dalam era di mana pelanggaran data bisa merusak reputasi perusahaan, tata kelola TI yang ketat membantu perusahaan memastikan bahwa mereka mematuhi standar keamanan dan regulasi yang berlaku.
COBIT 2019: Kerangka Kerja Tata Kelola TI yang Relevan
COBIT 2019 memberikan panduan lengkap bagi perusahaan untuk merancang dan menerapkan tata kelola TI yang efektif. Kerangka kerja ini mencakup prinsip-prinsip penting, seperti pemenuhan kebutuhan stakeholder, penerapan end-to-end governance, dan optimalisasi sumber daya TI. Salah satu keunggulan COBIT 2019 adalah fleksibilitasnya yang memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan bisnis yang terus berubah. Dengan menggunakan COBIT, perusahaan tidak hanya dapat memastikan bahwa TI berjalan dengan baik, tetapi juga mendukung inovasi dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
