Mohon tunggu...
Ridho Aulia Rahman
Ridho Aulia Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Ridho Aulia Rahman, seseorang yang menyukain Teknologi, sekarang dirinya sibuk menggeluti syntax demi syntax

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Solusi Efisien Untuk E-Commerce Agrikultur: Pendekatan Hybrid dalam Klasifikasi

3 September 2024   19:00 Diperbarui: 3 September 2024   19:00 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang terus berkembang, adopsi teknologi canggih dalam industri pertanian bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan. E-commerce agrikultur, yang menjadi jembatan antara petani dan konsumen, menghadapi tantangan besar dalam hal efisiensi dan kualitas produk. Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah kemampuan untuk secara akurat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan produk seperti buah dan sayuran. Kesalahan dalam klasifikasi tidak hanya dapat merusak reputasi platform, tetapi juga berdampak pada rantai pasokan secara keseluruhan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML), berbagai solusi inovatif telah diperkenalkan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang menonjol adalah pendekatan hybrid yang menggabungkan algoritma Vgg16-Net dan Support Vector Machine (SVM). Kombinasi ini tidak hanya meningkatkan akurasi klasifikasi, tetapi juga menawarkan efisiensi yang lebih baik dalam pengolahan data visual.

Mengapa Pendekatan Hybrid?

Pendekatan hybrid ini menggabungkan dua teknologi dengan kekuatan yang berbeda. Vgg16-Net, yang merupakan salah satu arsitektur jaringan saraf konvolusional (CNN), sangat efektif dalam mengekstraksi fitur visual dari gambar. Ini memungkinkan model untuk memahami detail-detail kompleks yang terdapat pada gambar buah dan sayuran. Di sisi lain, SVM dikenal karena kemampuannya dalam mengklasifikasikan data dengan presisi tinggi. Dengan menggabungkan kedua metode ini, pendekatan hybrid mampu memberikan hasil klasifikasi yang lebih akurat dibandingkan dengan metode tradisional yang hanya menggunakan satu jenis algoritma.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan oleh Aditya Dwi Putro dan Henri Tantyoko dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Media menunjukkan bahwa pendekatan hybrid ini mampu mencapai tingkat akurasi yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam klasifikasi buah dan sayuran. Menurut mereka, kombinasi Vgg16-Net dan SVM dapat meningkatkan akurasi klasifikasi hingga 95%, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan dengan metode lain yang ada di pasaran.

Dampak pada E-commerce Agrikultur

Penerapan teknologi ini dalam e-commerce agrikultur memiliki dampak yang sangat besar. Dengan akurasi yang lebih tinggi, platform dapat memastikan bahwa produk yang dijual telah teridentifikasi dan diklasifikasikan dengan benar, mengurangi risiko kesalahan yang dapat merugikan konsumen. Selain itu, dengan efisiensi yang lebih tinggi, proses pengolahan data visual menjadi lebih cepat, memungkinkan platform untuk menangani volume data yang lebih besar tanpa mengorbankan kualitas.

Tidak hanya itu, adopsi pendekatan hybrid ini juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap platform. Dalam industri agrikultur, kualitas produk adalah segalanya. Konsumen menginginkan produk yang segar dan berkualitas tinggi, dan teknologi ini memungkinkan platform untuk memenuhi harapan tersebut dengan lebih baik. Dengan demikian, pendekatan hybrid ini tidak hanya menguntungkan dari sisi operasional, tetapi juga dapat menjadi alat yang kuat dalam membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen.

Masa Depan Klasifikasi Visual di E-commerce Agrikultur

Melihat potensi besar dari pendekatan hybrid ini, tidak mengherankan jika kita akan melihat adopsi yang lebih luas dalam beberapa tahun ke depan. Industri agrikultur, yang telah lama dianggap sebagai sektor yang kurang teknologi, kini berada di ambang revolusi digital. Dengan AI dan ML yang menjadi semakin terjangkau dan mudah diakses, platform e-commerce agrikultur memiliki kesempatan emas untuk mengoptimalkan operasi mereka dan memberikan nilai tambah bagi konsumen.

Namun, agar teknologi ini dapat diimplementasikan secara efektif, diperlukan investasi dalam infrastruktur dan pelatihan sumber daya manusia. Platform e-commerce agrikultur harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan ini, baik dari segi teknologi maupun budaya organisasi. Selain itu, penting untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi pendekatan hybrid ini.

Secara keseluruhan, pendekatan hybrid yang menggabungkan Vgg16-Net dan SVM menawarkan solusi yang efisien dan efektif untuk tantangan klasifikasi dalam e-commerce agrikultur. Dengan penerapan yang tepat, teknologi ini dapat membawa perubahan signifikan dalam cara kita mengelola dan mengoperasikan platform e-commerce, memastikan bahwa konsumen mendapatkan produk berkualitas tinggi, sementara platform dapat beroperasi dengan lebih efisien dan menguntungkan.

Adopsi pendekatan ini bukan hanya tentang mengikuti tren teknologi, tetapi tentang menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk industri agrikultur dan konsumen di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun