Mohon tunggu...
Ridho Antaber
Ridho Antaber Mohon Tunggu... Freelancer - Spearfisher, Furniture Assembler

Memiliki minat pada konten-konten sosial budaya, pendidikan, psikologi, self improvement dan humor.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bukan Ayam Pilihan

19 November 2024   19:09 Diperbarui: 23 November 2024   18:09 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Saya punya enam ekor ayam kampung. Di antaranya ada satu ekor ayam jantan yang sudah cukup dewasa, walaupun belum tumbuh taji tapi bulu ekornya sudah memanjang dan jenggernya sudah melebar sebagai tanda-tanda kejantanannya.  Sesekali mencoba berkokok merayu betina sambil nyanyi dangdut  " Aduhaaii.. aduh cantiknya, betapa kau mengguncangkan hatikuu.. ".

Sayangnya, si jantan yang satu ini agak pemarah dan beringas, kerap mematuk ayam-ayam kecil yang lain, terutama ketika sedang makan, tidak seperti adik jantannya yang cukup damai dan bersahabat.

Perilaku kasarnya inilah yang membuat Emak mengambil keputusan bahwa sebaiknya ia dijual saja karena karakternya yang tidak cocok jadi pejantan atau bapak ayam. Bisa-bisa anak ayam yang masih kecil pada mati dipatuknya.

 Lebih cocoknya jadi ayam petarung yang bergabung dengan aliansi shinobi membantu Naruto berperang melawan Pain di Konohagakure, eh..

  "kita besarkan adiknya saja untuk jadi pejantan.  ini terlalu kasar jadi apak ayam". Kata emak.

Tiba-tiba saya merasa sial. Kejadian ini seakan menghantam muka saya dan mengingatkan tentang ajakan saya untuk merencanakan pernikahan yang tidak diterima olehnya.

Aduuh, Adiiikk...

Apakah saya juga adalah si ayam jantan yang tidak  engkau harapkan sehingga tidak menjadi pilihan?

Karena apa? 

Apa saya kelihatan terlalu banyak kekurangan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun