Pada Sebelas Oktober siang
ia ziarahi sebatang pohon rindang
meratapi kembang berguguran
mengenang cita semusim lalu
tentang bibir yang merapal syair menimang daun
namun tangannya berkial mengutuk akar
ia rebahkan sesal di atas daun-daunnya yang gugur
Tuhan mengirim belai angin dan nyanyian burung tuk mengurai kekalutan.
Pekanbaru, Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!