Mohon tunggu...
Ridho Antaber
Ridho Antaber Mohon Tunggu... Freelancer - Spearfisher, Furniture Assembler

Memiliki minat pada konten-konten sosial budaya, pendidikan, psikologi, self improvement dan humor.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Relawan di Sebuah Lorong

3 Februari 2022   16:03 Diperbarui: 3 Februari 2022   16:12 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi relawan jalanan (kumparan.com)

Untukmu, wajah-wajah yang penuh tanggap

mampu dengar suara dari lorong yang pengap.

sungguh  jeli pedulimu

kau singkap suara-suara lorong yang samar oleh riuh perkotaan.

Wahai kalian  yang berhati peka

sambunglah lidah-lidah mereka

jalarkan teriakan dari lorong itu

 hingga ke telinga penguasa.

Wahai kalian pendengar yang tanggap

ajak mereka ikut melihat

ajak mereka ikut mendengar

ajak mereka ikut peduli

katakan pada mereka

bahwa tanah kita ini tak seindah biru langitnya.

Di lorongnya ada wajah-wajah yang dahaga huruf alpha dan hijaiyah.

Katakan pada mereka

Bahwa hujan jangan selalu membawa badai

ajak mereka menempuh hujan

agar badai tak menerpa wajah-wajah lorong

katakan....

bahwa di lorong itu ada suara kepedihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun